Konser Simfoni Pandu Ibuku, Lantunan Lagu Karya Ajudan Bung Karno

Konser Simfoni Pandu Ibuku, 'tribute to Husein Mutahar'
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Yayasan Perguruan Cikini bersama alumni Kepanduan Rakyat Indonesia menggelar Konser Musik Simfoni Pandu Ibuku Tribute to Husein Mutahar di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Minggu 13 Januari 2019.

Sempat Ditunda Saranghaeyo Indonesia 2024 Siap Digelar Mei, Ada DAY 6 - Chen EXO

Konser musik yang mengangkat sisi semangat kepanduan bagi generasi muda itu diharapkan jadi pengingat para generasi penerus Indonesia untuk menempa diri untuk cinta terhadap Tanah Air dan bangsa Indonesia.

Husein Mutahar sendiri adalah bapak pandu Indonesia, di mana sosok ajudan dari Presiden Soekarno ini telah mengabdikan dirinya di gerakan Pramuka maupun Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). 

Gokil, Penonton Rela Trabas Sawah Warga Demi Nonton Konser NDX AKA di Magelang

Kak Mut panggilan akrabnya di kalangan Pramuka dan Paskibraka ini lahir di Semarang, 5 Agustus 1916 dan wafat di Jakarta pada 9 Juni 2004. Beliau dikebumikan di Pemakaman Jeruk Purut Jakarta Selatan.

Pria yang dikenang dengan lagu ciptaannya berjudul Hari Merdeka, telah menjadi insipirasi para pandu Indonesia. Bahkan, tak hanya jago ciptakan karya seni, jasanya selamatkan bendera pusaka di tengah agresi Belanda II juga patut dikenang.

Happy Asmara Diduga Ketempelan Makhluk Halus saat Manggung, Ternyata Ini Penyebabnya

Paguyuban Pandu Rakyat Indonesia,

Ketua Panitia Konser Simfoni Pandu Ibuku, Soebronto Laras mengatakan digelarnya konser tersebut tentunya adalah untuk mengenang jasa dan perjuangan Husein Mutahar selama ini untuk gerakan Pandu Indonesia.

Menurut dia, selama dirinya ikut Pandu Rakyat di umur delapan tahun, dirinya selalu mengingat ajaran Kak Mut yang akan cinta Tanah Air dan cinta alam sehingga setiap gerak menyatu dalam darah daging. 

"Kalau kita resapi semua lagu-lagu ciptaan Kak Mut saya merinding, dan kita bicara di bawah merah putih, semua ada di situ. Semoga generasi penerus bisa mengenangnya untuk menghadapi tantangan ke depan," jelas Soebronto kepada VIVA.

Adapun dalam konser tersebut, dinakhodai oleh Hari Poerwanto sebagai konduktor orkes dan dinyanyikan oleh sejumlah Paduan Suara. Seperti SD dan SMP Perguruan Cikini, SMK Musik Perguruan Cikini, SMP Labschool Rawamangun Jakarta, Cano Choir, SD/SMP Al Hasanah Ciledug dan SMA Negeri 78 Jakarta.

Konser Musik ini membawakan 17 judul ciptaan Husein Mutahar baik terkait dengan kepanduan, pramuka hingga lagu nasional. Sementara, dua lagu sisanya merupakan karya noname.

Adapun lagu awal yang disuguhkan adalah Ada Pemula yang menceritakan jenjang awal bagi Pramuka pemula. Kemudian, ada juga Kembangkan Kemah-Kemah, Syukur, dan Satya Dharma Pramuka. (csr)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya