Panembahan Reso, Karya Monumental WS Rendra akan Kembali Ditampilkan

Panembahan Reso akan kembali ditampilkan.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan (Depok, Jawa Barat)

VIVA – Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF ), Society, GenPI.co dan Ken Zuraida Project akan mementaskan ulang lakon teater Panembahan Reso, karya besar dan monumental W.S Rendra. Mereka yang akan terlibat dalam pementasan itu adalah gabungan produser dan seniman teater dari Solo, Yogyakarta, dan Jakarta serta diikuti sejumlah artis.

Aktris Teater Joo Sun Oak Meninggal Dunia, Mati Otak hingga Pilih Donorkan Organ Tubuh

Sutradara pementasan, Hanindawan, menjelaskan Panembahan Reso merupakan karya Rendra yang merefleksikan bagaimana di suatu pemerintahan terjadi perebutan kekuasaan dan diraih dengan cara-cara licik dan penuh  darah. Bahkan demi kekuasaan, anak-istri, saudara, dan sahabat pun dikorbankan.

“Panembahan Reso sejatinya merupakan epos yang merefleksikan betapa hasrat membabi buta terhadap kekuasaan selalu menimbulkan aspek-aspek delusional terhadap seorang pemimpin dan pengikutnya,” katanya di Bengkel Teater W.S Rendra di Cipayung, Depok, Jawa Barat pada Jumat, 26 April 2019

Sosok Gadis Cantik Pemeran Suki di Serial Avatar: The Last Airbender

Sejumlah pengamat budaya mengatakan  bahwa Panembahan Reso mampu membedah secara dalam watak dan psikologi seorang pemimpin yang telah kehilangan kontrol terhadap akal sehat dan terseret ke ilusi-ilusi pribadi.

Lakon Panembahan Reso pernah dipentaskan selama tujuh jam di Istora Senayan Jakarta, di tahun 1986. Selama dua hari pementasan itu disaksikan sekitar 15.000 penonton. Dan setelah itu, belum pernah ada lagi kelompok teater yang mementaskan lakon ini.

Pertunjukan Teater Bawah Air Varuna di Bali Safari Park: Perpaduan Budaya dan Hiburan

BWCF Society, GenPI.co, dan Ken Zuraida Project menganggap naskah ini masih sangat aktual dipentaskan untuk masa kini. Jika pada tahun 1986 dipentaskan selama tujuh jam, nantinya teater tersebut hanya akan berlangsung tiga jam.

“Secara volume pementasan ini tidak dilakukan selama 7 jam, tetapi substansinya sama. Penonton tidak kehilangan cerita, karakter tokoh, dramasisasi teks, dan gagasan Rendra yang dituangkan di Panembahan Reso,” beber Hanindawan

Mereka yang akan terlibat dalam pementasan Panembahan Reso ini adalah gabungan produser dan seniman teater dari Solo, Yogyakarta dan Jakarta. Di jajaran produser adalah Auri Jaya, Seno Joko Suyono, dan Imran Hasibuan, serta pimpinan produksi Yessy Apriati.

Sutradara pementasan adalah Hanindawan, serta asisten sutradara Sosiawan Leak. Pementasan ini juga didukung para seniman yang mumpuni, seperti:Dedek Wahyudi (penata musik), Hartati (penata tari/koreografer),  Hardiman Radjab (penata artistik/skenografer), Retno Damayanti (penata busana/kostum) dan Sugeng Yeah (penata lampu). Sebagai konsultan pertunjukan tercatat  Ken Zuraida, Edi Haryono, Iwan Burnani Toni dan Bambang Bujono.

Sejumlah artis dan pemain teater yang akan berperan dalam pementasan ini, diantaranya Whani Darmawan, Sha Ine Febriyanti, Gigok Anuraga, Djarot Budi Darsono, Kodok Ibnu Sukodok, Meong Purwanto, Dedek Witranto, Maryam Supraba, Sruti Respati, Ruth Mariani, Ucie Sucita dan Dimas Danang.

Panembahan Reso bakal ditampilkan pada 19-20 Desember 2019, di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya