Dear Kamu yang Terluka, Ada Surat Nih dari Isyana Sarasvati

Isyana Sarasvati
Sumber :
  • VIVA/Nuvola Gloria

VIVA – Isyana Sarasvati kembali merilis single perdana untuk album ketiganya, Untuk Hati Yang Terluka. Lewat lagu ini, dia ingin menunjukkan empatinya kepada penggemar dan orang-orang yang membutuhkan semangat, pernah terpuruk, terluka dan berada di titik terendah. 

Anggunnya Isyana Berbalut Kebaya Mewah hingga Gaun Punggung Terbuka

Isyana menggandeng Gerald Situmorang sebagai produser untuk lagu yang mendeskripsikan dirinya yang pernah terluka. Bagi Isyana yang mengaku introvert itu, seseorang pasti pernah mengalami up and down dalam kehidupan.

Seseorang bisa saja terluka tak hanya masalah cinta namun juga persahabatan atau masalah keluarga.

Salah Fokus, Rayhan Maditra Suami Isyana Dibilang Mirip Lee Dong Wook

"Jadi ya pasti akan selalu naik turun, jadi aku terinspirasi untuk membuat lagu Untuk Hati Yang Terluka ini. Mau kirim surat kepada teman-teman yang mungkin sedang merasa sedih atau berada di keadaan yang bingung dengan hidupnya, semoga dengan mendengarkan surat (lagu) yang ini bisa merasa baik dan bangkit dari keterpurukan," katanya saat jumpa pers perilisan single terbarunya di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Senin, 2 September 2019.

Baca Juga: Suka Tampil Alami, Cuma Ada 2 Item Kosmetik di Tas Isyana Sarasvati

Ketemu Isyana Sarasvati, Vidi Aldiano: Ih Masa Udah Nikah Sih

Dalam video klipnya, ada adegan Isyana membuka tirai jendela, langsung berhadapan dengan seorang wanita di balik kaca jendela. Apa maksudnya?

"Itu aku yang request, momen di mana aku berada di titik terendah, aku enggak pernah bisa melewatinya tapi aku bisa bangkit. Aku pengin sangat berpengaruh dengan kehidupan aku, ketika ada sosok wanita di balik kaca jendela itu. Itu hanya simbolis titik terendah yang pernah aku rasakan," katanya.

Adapun alasan Isyana memilih Gerald adalah agar lagunya terkesan neo-klasik, klasik tapi tetap modern. Isyana mengaku lagu ini terinspirasi kala dia sedang berada dalam kejenuhan, duduk depan keyboard di hari yang tengah hujan.

"Aku butuh seseorang yang kasih elemen-elemen modern tapi tetep ada unsur klasiknya. Jadi kayak neo classical gitu, akhirnya aku bincang sama Gerald, 'Gue pengin lo banget nih,' aku bilang gitu. Biasanya kan pikiran-pikiran aneh itu kan muncul di saat lagi sendiri, mana lagi hujan lagi badai lagi. Jadi kayak aaakhh langsung jadi," tutur Isyana lagi.

Musik bagi Isyana adalah tempat dia menyalurkan emosi, karena secara verbal dia susah mengekspresikan diri sejak kecil.

"Kalau ke musik kan tidak men-judge ya tapi mereka menyempurnakan yang aku rasakan. Aku bisa menyalurkan apa yang aku rasakan melalui lirik, aku pengin melodinya seperti apa, hati aku gelombangnya seperti apa mungkin aku salurkan melalui melodi. Aransemennya seperti apa, sesuai dengan suara hati. Musik itu menyempurnakan suara hati seorang Isyana. Yang enggak bisa aku ucapkan ke orang lain," ujarnya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya