- KBRI Oslo
VIVA – Kabar duka kembali menyelimuti dunia seni tanah air. Maestro Tari Jaipongan Gugum Gumbira Tirasondjaja, dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 4 Januari 2020. Seniman kelahiran Bandung, 4 April 1945, itu meninggal pada usia umur 74 tahun.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah berpulang Maestro Tari Jaipongan, Gugum Gumbira Tirasondjaja di RS Santosa Bandung, Sabtu, 4 Januari 2020 sekitar pukul 01.55 WIB," demikian tulis pesan berantai yang diterima wartawan, Sabtu, 4 Januari 2020.
Pesan itu juga menyebutkan bahwa Gugum meninggal karena sakit yang dideritanya sejak lama. Sebelumnya, Gugun sempat dirawat di RS Santosa sejak beberapa hari lalu," sambungan pesan tersebut.
Jenazah kini telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Pada Ulun, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Sosok Gugun sempat menjadi perhatian memperkenalkan Jaipong.
Sebelumnya, ia mempelajari sejumlah tari pedesaan dan festival musik selama dua belas tahun. Dari studinya memperbarui musik ritual desa bernama ketuk tilu dengan gerakan dari Pencak Silat, seni bela diri Indonesia, dan musik dari tarian teater bertopeng, Topeng Banjet, dan teater Wayang Golek, ia berhasil memperkenalkan Jaipong.
Tarian itu kemudian memulai debutnya pada 1974. Dari situ, Japung mulai dikenal secara meluas. Puncaknya Jaipong makin populer pada 1980an. Jaipongan sebagai tarian sosial perlahan memudar kejayaannya. Namun, tarian itu tetap populer sebagai tari panggung, dilakukan oleh perempuan, pasangan campuran atau tarian solo.