Penyanyi Ini Ajak Patah Hati untuk Tidak Selalu Bersedih

Eldwen Wang
Sumber :
  • Ist

VIVA – Penyanyi Eldwen Wang mengeluarkan lagu berjudul Pain. Seperti judulnya, lagu itu bercerita mengenai patah hati setelah ditinggal pergi. Eldwen Wang mengajak mereka yang sedang patah hati agar tak sungkan meluapkan emosinya.

Fakta Menarik Hose Ali, Penyanyi yang Debut dengan Single Bahagia Dengannya

Namun Eldwen tidak akan mengajak pendengarnya sedih berlama-lama. Nuasa lagu itu digarap dengan musik bertema elektro pop. Hal itu diharapkan pendengar tak hanya terhibur tetapi turut terbawa luapan emosi di dalamnya. Musik video untuk lagu ini juga telah siap dikeluarkan.

“Musik video nantinya akan mengisahkan tentang seorang pangeran yang harus berpisah dengan seorang putri yang ia cintai. Meski kisahnya sedih, iringan musiknya yang rancak membuat orang yang patah hati tidak harus mellow,” kata Eldwen Wang dalam keterangan medianya baru-baru ini.

Aziz Hedra, dari Penemuan Viral ke Kesuksesan Lagu Internasional

Baca juga: Patah Hati Tak Lantas Membuatmu Berhenti Mengejar Mimpi?

Penggarapan musik dilakukan dengan menggandeng 3 tim produksi lintas negara, yakni VxN Music dari Indonesia, Mikhail Kusch dari Johannesburg, Afrika Selatan, dan DJ Direkct dari New York, Amerika Serikat. Musik video juga disajikan dengan taburan kemewahan mobil dari Porsche, balutan jas dari Wong Hang Tailor, kostum dari Lukito Sorelle dan masih banyak lainnya.

Adityo Prakoso Coba Bawa Suara Segar dalam Industri Musik Tanah Air

Eldwen Wang ingin video klip dan lagu ini berkesan di mata dan telinga pendengar. Hal itu karena Eldwen mengaku punyua kisah dan makna mendalam dalam lagu tersebut.

“Ide lagu ini pertama kali tercetus karena saya sendiri pernah mengalami patah hati berkali-kali namun lelah untuk menangis jadi pengen diluapin emosinya gitu saja melalui sebuah lagu,” kata Eldwen Wang.

Kiprah Eldwen Wang dalam dunia musik diawali dari aktif menyanyi untuk acara-acara off air di Tanah Air. Eldwen Wang juga sempat berkarier di industri musik Korea Selatan.

“Saat itu saya sedang kuliah di Korea Selatan lalu bertemu dengan musisi-musisi jazz Korsel melalui sosmed. Akhirnya, kita coba manggung bareng mulai dari busking di tepi jalan Hongdae sampai akhirnya di kafe dan acara wedding. Mereka ternyata klop banget sama saya, padahal awalnya sempet ragu karena kita beda budaya,” kata Eldwen Wang.

Penggarapan lagu ini dilakukan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ia jadi lebih produktif saat banyak jadwal show yang tertunda. 

“Ide itu keluar awal Maret. Karena PSBB, banyak show tertunda. Biar tetap produktif kita coba garap lagu ini. Dimulai dari recording bulan Agustus dan syuting video klip di bulan September,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya