Harvey Malaiholo jadi Anggota DPR, Begini Perjalanan Kariernya

Harvey Malaiholo
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Hari ini Ketua DPR melantik penyanyi Harvey Malaiholo sebagai anggota DPR. Harvey Malaiholo dilantik sebagai anggota DPR melalui mekanisme penggantian antarwaktu atau PAW.

KPU Ungkap Alasan Abaikan Permintaan PDIP Tunda Penetapan Prabowo

Pelantikan Harvey Malaiholo dan Dian Istiqomah berdasarkan petikan Keputusan Presiden Nomor 146/P Tahun 2021 tanggal 24 Desember 2021 tentang Peresmian Pergantian Antarwaktu Anggota DPR dan Anggota MPR Sisa Masa Jabatan 2019-2024.

Harvey Malaiholo yang menggantikan almarhum Jimmy Demianus Ijie dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP). 

PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi seseorang dan golongan. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan NKRI," bunyi sumpah yang dibacakan anggota PAW dan dipandu Puan Maharani.

Lantas bagaimana perjalanan karier Harvey Malaiholo hingga menduduki jabatan sebagai anggota DPR Senayan? Dilansir dari berbagai sumber, Harvey Malaiholo mengawali kariernya sebagai seorang musisi di tahun 1970an.

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

Sekitar tahun 1970-an, Harvey memulai kariernya dengan rekaman album. Ia lebih popular dan dikenali menerusi The Big Five di kalangan pemusik dan karyawan Indonesia. Sementara itu, pada awal kemunculan, Harvey terpaksa bersaing dengan Broery Marantika. 

Hal ini lantaran, suara dan cara bernyanyi Harvey dikatakan memiliki sedikit kesamaan dengan mendiang Broery Marantika.  Tetapi ia akhirnya berhasil membentuk citranya sendiri dengan citra kumisnya yang lebat. Bahkan kumis dianggap membawa keberuntungan karena sudah menjadi ciri khasnya.

Tanpa diduga, selepas 10 tahun berjuang dan bersabar, Harvey mulai popular sekitar tahun1980-an. Ia juga telah menggondol juara Bintang Radio & TV anjuran Batik Iran Tirta.

Suaranya yang 'unik' juga telah mengantarkan Harvey Malaiholo meraih penghargaan dalam setiap festival musik yang diikutinya. Dirinya diketahui pernah meraih Best Performer, ASEAN Popular Song Festival di Singapore ini mendapat julukan sebagai 'macan festival'. Dia juga pernah meraih Kawakami Special Award, The 13th World Pop Song Festival, Tokyo, Japan 1982. Harvey Malaiholo juga pernah meraih 2nd Prize, 2nd Golden Kite World Song Festival, Kuala Lumpur, Malaysia 1986.

Selain itu, Harvey Malaiholo Juga sempat menjadi bintang tamu dalam acara  upacara penutupan Sea Games ke-17 di Singapore.

Untuk kehidupan politiknya, Harvey Malaiholo diketahui maju dalam pemilihan calon legislatif di Pemilu tahun 2019 lalu . Ia maju sebagai caleg lewat PDI Perjuangan di daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat.

Harvey Malaiholo sempat mengatakan keputusannya untuk terjun ke dunia politik karena ia ingin melakukan pekerjaan lain di luar dunia tarik suara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya