Konser Dream Theater di Candi Prambanan Ditolak?

Dream Theater
Sumber :
  • Facebook.com/pages/Dream-Theater

VIVA.co.id – Jelang konser Dream Theater yang akan digelar pada tanggal 29 dan 30 September 2017 penolakan terhadap konser akbar grup band rock tersebut terus berdatangan. Kali ini dua orang perwakilan dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) mendatangi kantor pusat PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko di Prambanan. Mereka meminta agar konser band asal Amerika Serikat ini dibatalkan.

Rilis Lagu Baru, Dewa 19 Gaet Eks Member Dream Theater dan Toto

"Kami tidak demo namun kami keberatan konser dilakukan di area candi Prambanan," kata Marwan Hamed, Komandan Ops Kokam Prambanan dalam konfirmasinya, Selasa 26 September 2017.

Menurutnya alasan keberatan konser itu digelar karena mengganggu ketertiban umum, khususnya bagi masyarakat sekitar yang mayoritas Muslim. Konser itu dinilai mengganggu proses belajar di Pondok Pesantren Baitul Salam, yang berada cukup dekat dengan area Candi Prambanan.

Larut Dalam Entakan Musik Metal Dream Theater di Kampung Jokowi

"Pondok sangat dekat dengan komplek candi. Suara sound musik jelas mengganggu proses belajar mengajar di pondok," ucapnya.

Alasan lain, jelas Marwan, adalah rasa khawatir akan ada penyalahgunaan narkoba, minum-minuman keras, dan lainnya. Sebab, dalam konser itu bukan budaya daerah yang dibawa, tapi budaya keras yang didatangkan dari negara barat.

Demi Konser Dream Theater, Dishub Solo Siapkan Kantong Parkir

"Kenapa tidak ngundang syeh yang jelas-jelas lebih bermanfaat bagi masyarakat, dari pada konser dari barat. Intinya, kita menolak digelar konser di Candi Prambanan," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta agar konser tersebut dibatalkan. Marwan ditemui pihak keamanan dan bagian humas PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Tak hanya itu, perwakilan dari penyelenggara juga hadir dalam kesempatan klarifikasi ini.

"Pihak EO (Event Organizer ) bilang semua perizinan sudah komplet dari bawah, RT, RW, Lurah hingga pusat di Jakarta sudah ada. Kenapa tidak meminta tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, karena kami di masyarakat yang terkena langsung dampaknya," jelasnya.

Begitu juga dengan perwakilan dari TWC. Meski sudah didengar langsung keinginan dari Kokam, namun Humas PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Dewi Krisnawati, akan menyampaikan langsung ke pimpinannya. Pihaknya sekadar menerima perwakilan warga masyarakat.

"Tadi dari Bu Dewi, bagian Humas PT Taman akan menyampaikan ke pimpinannya. Kita tunggu apa respons dari PT Taman yang kebetulan menyediakan tempat konser," katanya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya