Jodoh Wasiat Bapak 545: Warga Kampung Gila Hormat

Jodoh Wasiat Bapak.
Sumber :
  • dok.ist Youtube ANTV

VIVA – Jumadi, warga kampung yang gila hormat, datang ke masjid. Tiba-tiba dia menyela Adam yang jadi imam saat itu. Begitu Jumadi dipersilakan maju jadi imam, dia terhenyak kaget karena ada keranda jenazah. 

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Babak 2 yang Tayang Malam Ini

Siang itu, mau dilakukan salat jenazah. Jumadi heran bercampur penasaran siapa yang berada di dalam keranda. Ternyata, Desi anaknya. Jumadi meraung raung kehilangan dan terisak pedih ditinggal anak semata wayangnya.

Beberapa hari sebelumnya, Jumadi dikenal bengis dan arogan. Dia kerap kali mengganggu warga. Tak ayal, Jumadi ditakuti lantaran pernah menyabet gelar juara silat 10 tahun silam. Bahkan, Jumadi melarang Bisma-Emil yang parkir motor di sebelah rumahnya, padahal tanah tersebut milik warga. Bisma-Emil ketakutan dan memilih pergi daripada pertikaian terjadi di antara mereka. 

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Ep 305, Azab Akibat Terlantarkan Ibu

Tak hanya itu, Jumadi bahkan membubarkan warga yang sedang memakai lapangan untuk bermain bulutangkis. Jumadi menuduh segala kegiatan dan aktivitas di lapangan itu harus seizin dirinya. Hal itu menuai protes warga. Tapi, mereka ketakutan melihat Jumadi yang bertampang bengis dan kerap mengancam.

Jumadi hanya memiliki seorang putri bernama Desi. Dia yang selalu mengingatkan Jumadi untuk minum obat. Siang itu, Jumadi membeli nasi di warung dan pulang dengan membawa plastik. Namun di tengah jalan plastik tersebut kena tongkat Nek Yati tukang pijat buta yang lewat. 

Kisah Jatuh Bangun Ita Rahma, Pemeran Jodoh Wasiat Bapak

Jumadi marah dan mengamuk mendorong Nek Yati hingga jatuh ke semak-semak dan tertancap ujung tongkat yang dipatahkan Jumadi. Nek Yati pun gentayangan, Jumadi semakin bersikap semena-mena bahkan kepada anak-anak yang memakai lapangan untuk bermain bola. 

Selain itu, Jumadi juga mengagalkan warga yang mau memakai lapangan untuk hajatan resepsi pernikahan, meski sudah mengantongi izin RT, Jumadi tidak mengakui dan menerima alasan tersebut. Dia bersikeras harus dapat izin dirinya. Bahkan, Jumadi memerintahkan Pak RT untuk memagari lapangan untuk kepentingan dirinya.

Kelakuan buruk Jumadi pun mendapat karma. Anaknya, Desi sepulang sekolah diculik oleh seseorang. Namun, karena Desi berontak dan melawan, dia tertusuk pisau yang dipakai penculik untuk mengancam. Jenazah Desi segera diproses dan disalatkan di masjid.

Siapa yang mengira, Jumadi yang nyerobot jadi imam harus mendapati kenyataan bahwa anak semata wayangnya meninggal dunia. Jumadi menjadi stres dan depresi karena itu. 
Ustaz Syakieb mendoakan Jumadi dan menyembuhkan warga kampung yang gila hormat itu sampai sembuh. Bahkan, Jumadi menjadi imam salat di masjid dan minta maaf kepada seluruh warga yang pernah disakitinya. Jumadi menyerahkan diri ke polisi dengan syarat diajarkan ngaji ke anak-anak demi bisa mendoakan almarhumah anaknya, Desi.

PROBLEM SOLVER: Adam dan Prisil

Prisil sepulang sekolah menemukan tubuh Nek Yati yang tergeletak ternyata meninggal dunia. Kemudian, Adam dan Prisil mencari dengan waspada. Rupanya, Desi yang kerasukan duduk di semak-semak tempat Nek Yati ditemukan. Akhirnya Desi lemas, setelah dibaca ayat kursi oleh Adam dan Mas Gun. Mas Gun menggendong depan tubuh Desi yang lemas. Di situlah diketahui bahwa Nek Yati meninggal karena Jumadi bukan kecelakaan seperti yang disangka selama ini. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya