- Twitter/@WhatsonAntv
VIVA – Tak disangka, kejadian mobil mogok mengantarkan Vin Rana dan Indra Bekti pada petualangan luar biasa.
Ketika mereka kelelahan berjalan kaki menyusuri area persawahan, tiba-tiba seorang nenek yang membawa kendi menawari mereka untuk minum dan singgah di gubuknya.
Namun saat melihat tempat tinggal nenek itu, Vin dan Indra justru kaget dan terenyuh karena gubuk yang berdiri di pinggir sawah itu benar-benar tidak layak huni.
Vin dan Indra pun berkenalan dengan suami si nenek yang tengah sibuk menggarap sawah. Melihat kakek renta yang tak lagi kuat mencangkul, Vin berniat untuk membantu.
Tapi mencangkul sawah ternyata bukanlah hal yang mudah. Baru beberapa kali mengayunkan cangkul, tangan Vin malah terkilir.
Untuk mengobati Vin, kakek memetik dedaunan obat, mengunyahnya dan melumurkannya di tangan Vin yang cidera. Vin terheran-heran melihat metode pengobatan tradisional itu.
Jelang siang, Vin membantu nenek memetik daun pisang sebagai alas hidangan makan siang mereka dan mencari kayu bakar. Mengingat jerih payah yang mereka lakukan sejak tiba di gubug tersebut, Vin dan Indra menyantap dengan penuh haru di tengah sawah.
Melihat kondisi memprihatinkan sepasang kakek nenek yang hidup dalam kemiskinan, Vin dan Indra berniat mencarikan tempat tinggal untuk mereka.
Mereka pun mendatangi ketua adat desa setempat untuk meminjamkan tempat tinggal. Tak disangka ketua adat itu bersedia memberikan bantuan. Kakek dan Nenek menangis haru ketika mendapat tempat tinggal baru.
Sementara itu, tanpa sepengetahuan Vin Rana, desa yang mereka singgahi ternyata masih kental dengan hukum adat. Setiap pelanggaran yang dilakukan dapat menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.
Sialnya, Vin Rana melanggar salah satu hukum adat itu, yakni bersiul menggoda gadis kampung. Pada malam ketika ia tidur, Vin tiba-tiba kejang. Indra Bekti panik lalu memanggil kakek dan nenek. Dengan doa, kakek akhirnya bisa menyembuhkan Vin Rana.
Keesokan harinya, Vin Rana dan Indra berkesempatan untuk mengikuti pesta adat. Mereka belajar beraneka alat musik tradisional, mulai dari angklung, gamelan, hingga penumbuk padi yang bisa menghasilkan musik.
Saat perpisahan tiba, tangisan membahana. Tak disangka, segelas air putih yang Nenek berikan dengan ikhlas telah menjadi jalan untuk mengubah drastis kehidupan mereka dalam satu malam. Dan Vin Rana pun belajar banyak tentang nilai-nilai kehidupan selama berada di Desa Sindang Barang, Bogor, Jawa Barat itu. (ase)
