Beranda Login
img_title

Djandji Akbar Zahiruddin Tandjung

politikus
14 Agustus 1945
s/d
Sekarang
img_title img_title
Jadi aktivis sejak muda hingga usia tua. Tak ada kata lelah untuk terjun ke dunia politik. Berbagai jabatan ia raihnya;  Menteri, Ketua Umum Partai Golkar, hingga Ketua DPR RI.

Pria kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 14 Agustus 1945 ini adalah anak dari pasangan Zahiruddin Tandjung dan Siti Kasmijah. Akbar lahir dari keluarga besar, ia merupakan anak ke 13 dari 16 bersaudara, empat dari saudara Akbar meninggal sebelum mereka tumbuh dewasa.

Akbar Tandjung bersekolah di Sekolah Rakyat (SR) Muhammadiyah. Ia tinggal bersama dengan tantenya. Setelah itu, ia pindah sekolah ke SR Nasrani di daerah Sibolga. Walaupun dia bersekolah di tempat non Islam, Akbar tetap mendapatkan pendidikan Islam dari orang tuanya dan sekolah madrasah.

Saat sekolah menengah, Akbar sempat sekolah di Medan, namun setelah itu hijrah ke Jakarta, Akbar pun pindah ke SMP Perguruan Cikini. Setelah lulus dari SMP, ia melanjutkan ke SMA Kanisius. Setelah lulus SMA tahun 1964, Akbar meneruskan ke Universitas Indonesia (UI) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro dan berhasil menggondol gelar insinyur.

Sejak kuliah, Akbar sudah terlibat aktif di organisasi kemahasiswaan. Akbar Tandjung bergabung dengan organisasi Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menduduki posisi tertinggi sebagai Ketua Umum PB HMI pada periode 1972-1974. Akbar juga aktif di Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Setelah KAMI bubar, akhirnya dibentuk Laskar Ampera Arief Rachman Hakim.  Pada tahun 1973, ia juga ikut mendirikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), bahkan  ia menduduki posisi sebagai Ketua Umum DPP KNPI periode tahun 1978-1981.

Karier politiknya, Akbar memilih bergabung dengan Partai Golkar, organisasi penguasa saat Orde Baru berkuasa. Dia mulai aktif pada tahun 1974-an. Akbar juga menjadi anggota DPR RI mewakil Provinsi Jawa Timur periode 1977 -1988.

Setelah itu, dia diminta oleh Presiden Soeharto untuk menjadi menteri. Akbar Tandjung beberapa kali menjadi menteri. Dia dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (1988-1993), Menteri Negara Perumahan Rakyat (1993-1998), Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman (1998).

Saat rezim Orde Baru runtuh, dia ditunjuk oleh Presiden BJ. Habibie, yang menggantikan Soeharto, menjadi  Menteri Sekretaris Negara, Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999)

Bersamaan lahirnya Era Reformasi, pemilu secara demokratis digelar pertama kalinya,  Akbar berhasil membawa Partai Golkar selamat dari ancaman pembubaran dari rezim Reformasi dan berhasil ikut pemilu 1999. Akbar yang saat itu menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar terpilih sebagai anggota DPR sekaligus menjadi Ketua DPR RI periode 1999-2004.

Setelah itu, Akbar memilih konsisten tetap di Partai Golkar, meskipun dia tidak terpilih kembali untuk periode 2004-2009 yang dimenangi Jusuf Kalla waktu itu. Pada periode berikutnya, ia menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar saat kepemimpinan Aburizal Bakrie periode 2009-2014.

Pada pengurus Golkar berikutnya, ia kembali menjadi ketua dewan pembina DPP Golkar periode 2014-2016 dibawah pimpinan yang sama dari hasil munas Bali. Karena kisruh Golkar belum juga selesai antara kelompok Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, maka digelar Munaslub.

Pasca Munaslub Golkar di Bali pada 2016, gabungan Golkar Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, Akbar Tandjung tetap bergabung dengan Golkar. Dalam kepemimpinan Setya Novanto, ia diminta menjadi wakil ketua Dewan Kehormatan Golkar mendampingi B.J Habibie untuk periode 2016-2019. (APP)
      
KELUARGA      
Istri         : Krisnina Maharani
Anak       : Fitri Krisnawati
                Karmia Krissanty
                Triana Krisandini
                Sekar Krisnauli

             
PENDIDIKAN

SR Muhammadiyah, Sorkam, Tapanuli Tengah
SR Nasrani, Medan
SMP Perguruan Cikini, Jakarta
SMA Kanisius, Jakarta
S1, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

KARIER

Ketua Umum PB Himpunan Mahassiwa Islam (HMI),1972-1974
Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), 1978-1981
Anggota DPR RI, 1977 -1988
Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Kabinet Pembangunan V, 1988-1993
Menteri Negara Perumahan Rakyat, Kabinet Pembangunan VI, 1993-1998
Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman,1998
Menteri Sekretaris Negara, Kabinet Reformasi Pembangunan, 1998-1999
Anggota FKP DPR RI Mewakili Propinsi Jawa Timur, 1977 -1988
Wakil Sekretaris FKP DPR RI, 1982-1983
Sekretaris FKP-MPR RI, Anggota Badan Pekerja MPR RI, 1987-1992
Sekretaris FKP MPR RI, Anggota Badan Pekerja MPR RI, 1992-1997
Wakil Ketua FKP MPR RI, 1997-1998
Wakil Ketua Fraksi FKP MPR RI, Wakil Ketua PAH II Badan Pekerja MPR RI,1997 -1999
Ketua Umum DPP Partai Golkar, 1999-2004
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, 1999-2004
President of AIPO (Asean Inter Parliamentary Organization), 2002 -2003
President of PUOICM (Parliamentary Union of OIC Member), 2003



Berita Terkait
Harapan Akbar Tandjung soal Aksi 212

Harapan Akbar Tandjung soal Aksi 212

Metro

20 Februari 2017
Akbar Tandjung Sarankan Setya Novanto Fokus di Partai

Akbar Tandjung Sarankan Setya Novanto Fokus di Partai

Politik

25 November 2016
Akbar Tandjung

Akbar Tandjung

1 Juni 2016
Akbar Tandjung

Akbar Tandjung

24 Mei 2016
Share :