Kementan Lakukan Eskpor Perdana Pupuk Cair Organik ke Malaysia

PSP Kementan lepas ekspor perdana pupuk cair organik ke Malaysia.
Sumber :

VIVA – Direktur Jenderal Sarana Prasarana Kementerian Pertanian, Sarwo Edi, melepas ekspor perdana Pupuk Cair Organik produksi PT. Indo Acidatama. Tbk ke negeri jiran Malaysia.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Sebanyak 10.000 liter pupuk organik cair dan Dekomposer dengan nilai sekitar Rp 400 juta lebih yang di ekspor hari ini merupakan awal dari komitmen yang sudah teken kontrak dengan negara malaysia, selanjutnya nanti akan rutin setiap bulan bahkan untuk kedepan ada 2 negara jiran Asean, Thailand dan Vietnam yang sudah menaruh minat untuk mengimpor pupuk organik cair produksi PT. Indo Acidatama Tbk, yang berlokasi di Kebakramat, Kab. Karanga yar Solo Raya Jateng.

Sarwo, menyambut baik, ekspor perdana, yang dilakukan PT. Indo Acidatama. Tbk, hari ini, 13/12/2019. Visi Pemerintah sesuai arahan Presiden, kementan akan mendorong peningkatan volume ekspor sektor pertanian hingga 3 kali lipat, hal tersebut sudah ditekankan Mentan Sahrul Yasin Limpo, ujar Sarwo.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Dirjen PSP Kementan menjelaskan bahwa produk pupuk organik cair dan dekomposer produksi PT. Indo Acidatama Tbk. “Ini sudah terbukti sangat baik, kita sudah implementasikan pupuk ini di Kalimantan, terbukti efektif dan efisien dilapangan, PH lahan yang tadinya 3 hinga 3,5 dapat meningkat menjadi 5 hingga 6 lebih,” jelas  Sarwo.

Sebelumnya lanjut Sarwo, Kementan menggunakan "Dolomit" (Kapur) rata-rata 2 ton per hektar sedangkan hasilnya lambat. “Dengan pupuk organik ini sangat cepat serta efisien dalam aplikasi maupun distribusinya ke lapangan. Ke depan sesuai arahan Mentan dengan Konstratani, kita akan membangun unit pengolahan pupuk organik (UPO) disetiap kecamatan,” tuturnya.

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Selain itu, Sarwo Edhy juga menjelaskan akan mamandirikan kebutuhan petani akan pupuk organik. “Tentu kita akan terus membangun kerjasama dengan produsen pupuk organik dan dekomposer seperti PT. Indo Acidatama Tbk, ini pungkas Dirjen PSP Kementan.”

Sarwo Edi yang didampingi Staf Khusus Menteri Pertanian Lutfi, sedang  produsen pupuk dan dekomposer PT. Indo Acidatama, Hartanto, menjelaskan bahwa pengembangan pupuk organik cair dan dekomposer ini sudah berjalan cukup lama dari 12 tahun yang lalu.

“Kita merintis serta mensosialisasikan penggunaan pupuk organik cair ditingkat petani, mulai dari sabang hingga merauke dan ini menjadi salah satu tanggung jawab kepada Negara dan Bangsa, sebenarnya semya kita harus  bertanggung jawab, terhadap kerusakan lahan pertanian kita, akibat pemakaian pupuk anorganik yang tidak terkendali ditingkat petani.”

Marjinalisasi lahan pertanian akibat pupuk anorganik yang tidak terkendali tentu sangat merugikan petani. Hartanto berharap agar pemerintah terus menggaungkan pemakaian pupuk organik, agar provitas usaha tani dapat ditingkatkan.

“Kita lihat seperti sekarang ini, ternyata problem marjinalisasi lahan pertanian bukan semata-mata ada di negeri kita, negara tetangga di asean bahkan global saat ini merasakan dampak penggunaan pupuk anorganik yang tidak terkendali di tingkat petani,” papar Hartanto.

Pihaknya, Hartanto melanjutkan harus dukung Pemerintah, agar penggunaan pupuk organik dapat terus ditingkatkan. “Dan juga pengurangan penggunaan pupuk anorganik yang signifikan agar ke depan dunia usaha tani dapat menarik minat generasi muda kita,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya