Angin Segar Itu Bernama BT Batik Trusmi

Batik Trusmi.
Sumber :

VIVA – Pandemi Covid-19 memang belum usai. Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, berbagai sisi kehidupan masyarakat bisa mulai berjalan seperti biasa, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Keputusan ini tentunya membawa angin segar bagi beragam sektor, khususnya sektor pariwisata. Sempat terpukul cukup telak di masa pembatasan sosial, perlahan sektor pariwisata Indonesia mulai bangkit kembali. Salah satunya bisa terlihat dari geliat pengunjung yang datang ke kawasan batik terlengkap dan terbesar di Cirebon, BT Batik Trusmi.

BT Batik Trusmi merupakan pusat batik terbesar dan terlengkap yang berada di kawasan Plered, Cirebon. Di BT Batik Trusmi, pengunjung tidak hanya bisa belanja batik ataupun oleh-oleh khas Cirebon. Namun, Anda juga bisa melihat langsung bagaimana proses pembuatan batik hingga berwisata kuliner di Batik Kitchen.

Sempat tutup di masa pembatasan sosial, kini BT Batik Trusmi kembali buka untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap batik, budaya, dan kuliner khas Cirebon. Namun tidak hanya itu, dibukanya kembali BT Batik Trusmi juga menjadi secercah harapan baru bagi para pengrajin dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bermitra dengan sentra batik terbesar di Jawa Barat ini.


Sebagai sentra batik, budaya, dan kuliner Cirebon, BT Batik Trusmi juga berkomitmen untuk mendukung serta memberdayakan pengrajin dan UKM di sekitarnya. Berada di dekat Desa Trusmi, sebuah desa yang dihuni oleh kurang lebih 3.000 pengrajin batik Cirebon, BT Batik Trusmi menyerap langsung ratusan pengrajin dan UKM untuk menjadi mitranya.

Walaupun berjalan bersama, namun pandemi Covid-19 memang memberikan tantangan tersendiri baik bagi BT Batik Trusmi serta pengrajin dan UKM binaannya. 

Bayang-bayang gulung tikar akibat minimnya pemasukan, tentu ada selama masa pembatasan sosial. Namun, BT Batik Trusmi tidak kehabisan akal. Guna menjalankan kembali roda bisnisnya dan menyelamatkan para mitra, BT Batik Trusmi pun berinovasi dengan merambah ke pasar digital.

Saat ini, para pembeli yang ingin mendapatkan beragam batik khas Cirebon bisa langsung berbelanja melalui website resmi BT Batik Trusmi dan official store BT Batik Trusmi di Shopee. Inovasi ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi para pembeli di luar Cirebon sekaligus membantu usaha mitra BT Batik Trusmi agar bangkit dari dampak ekonomi pandemi Covid-19.

Jaksa KPK Ungkap Andhi Pramono Dapat Kiriman Uang 'Lekas Sembuh' Rp80 Juta saat Sakit Covid-19

Selain berbelanja secara online, toko BT Batik Trusmi yang ada di kawasan Plered pun sudah kembali dibuka dan siap menyambut para pembeli. Sejak pertama kali kembali buka di masa adaptasi kebiasaan baru, pengunjung di kawasan batik Cirebon ini pun terhitung terus naik.

Setiap harinya, sentra batik terbesar di Jawa Barat ini selalu mencatatkan kenaikan pengunjung. Rata-rata pengunjungnya datang dari Jawa Barat hingga Jakarta dengan tujuan untuk membelikan buah tangan bagi sanak-saudara di rumah. Salah satu produk yang menjadi primadona adalah batik Mega Mendung yang merupakan ciri khas dan ikon kota Cirebon.

Target Anak Usaha Telkom Tidak Main-main

Batik Mega Mendung memang tidak perlu diragukan lagi keindahannya. Motif awan yang indah serta perpaduan gradasi warna yang cantik membuat Mega Mendung menjadi primadona. Bahkan saking indahnya, di tahun 2015 Turki pernah mengklaim batik Mega Mendung sebagai salah satu produksinya. 

Klaim oleh Turki tersebut ditemukan oleh seorang pelancong Indonesia yang tengah berkunjung ke butik Mark & Spencers Champ Elysees, Paris. Di salah satu rak, terdapat blouse batik Mega Mendung dengan label bertuliskan “Turki Limited Edition”.

Presiden Rusia Vladimir Putin Memberikan Kabar Gembira

Selama beroperasi, BT Batik Trusmi terus menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 untuk memberikan rasa aman pada pengunjungnya. 

Secara rutin, BT Batik Trusmi melakukan penyemprotan disinfektan di setiap wilayahnya, melakukan pengecekan suhu kepada setiap karyawan dan pengunjung, mewajibkan setiap karyawan dan pengunjung menggunakan masker, hingga menyediakan hand sanitizer di tempat-tempat yang strategis.

“Saya ke sini (BT Batik Trusmi) mau cari batik khas Cirebon, khususnya masker batiknya. Dan ngga khawatir, sih. Soalnya dari Batik Trusmi-nya sendiri juga menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah,” ujar Annisa, salah satu pengunjung BT Batik Trusmi.

Bergeliatnya kembali kawasan batik terbesar di Cirebon dan Jawa Barat ini tentunya menjadi pengobat kerinduan masyarakat yang ingin berbelanja batik khas Cirebon, sekaligus menjadi langkah awal untuk mengembalikan laju sektor pariwisata dalam negeri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya