VIVA – Krisis pandemi Covid-19 yang kita hadapi bersama saat ini, menimbulkan dampak yang besar tak hanya dari segi kesehatan namun juga dampak ekonomi.
Penyebaran virus SARS-COV-2 yang begitu cepat dan mudah bermutasi, membuat berbagai aktivitas terhambat termasuk aktivitas ekonomi.
Agar roda perekonomian dapat terus berjalan, salah satu yang dapat dilakukan yaitu mendorong produk-produk lokal yang diproduksi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, usaha kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, bisa dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan/bukan cabang perusahaan yang dimiliki. Dalam roda perekonomian bangsa, UMKM memiliki peran yang sangat besar.
Menurut Badan Perencanaan Pembangan Nasional (Bappenas), UMKM memiliki kontribusi yang besar diantarany memperluas kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, membentuk Produk Domestik Bruto (PDB), serta penyediaan jarring pengaman khususnya bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.
Sedangkan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia merilis berbagai peran UMKM lainnya untuk perekonomian negara. Apa saja?
UMKM menyerap 89,2 persen dari total tenaga kerja karena berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, UMKM menyediakan hingga 99 persen dari total lapangan kerja yang ada. UMKM Indonesia juga menyumbang sebesar 60,34 persen dari total PDB Nasional dan 14,17 persen dari total ekspor.
Tak hanya itu, UMKM menyumbang 58,18 persen dari total investasi. Dengan dukungan yang diberikan kepada para pelaku UMKM, maka bukan tidak mungkin UMKM di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk mendukung stabilitas perekonomian negara.
Namun, bagaimana memaksimalkan peran UMKM saat negeri ini hadapi pandemi?
Pertanyaan tersebut akan dijawab bersama dalam sesi Webinar “Meramu Ide” dengan tema Peran UMKM Terhadap Penguatan Ekonomi Bangsa Hadapi Pandemi yang diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation (BCF) berkolaborasi dengan Bakrie Amanah.
Webinar kali ini menghadirkan CEO Bepahkupi Maulana Wiga dan Founder Rumah UMKM Belimbing serta Kampung Teknologi Foundation, Harjianto yang juga merupakan fellow LEAD Indonesia 2018.
Webinar ini juga akan dihadiri oleh Menteri Koperasi & UKM Republik Indonesia, Drs. Teten Masduki*. Acara ini akan dipandu oleh Duta Ayam & Telur RI 2018-2021 & CEO Saung Ayam, Andi Ricki Rosali.
Catat tanggalnya, ya! Kamis, 17 September 2020 pukul 15.00 – 17.00 WIB melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung melalui live streaming Youtube Bakrie Amanah. Yuk, segera lakukan pendaftaran GRATIS di bit.ly/peranumkmsaatpandemi.
Dalam penyelenggaraan sesi webinar kali ini, BCF juga turut berkolaborasi dengan Saung Ayam, Rumah UMKM Belimbing, Kampung Teknologi Foundation, Bepah Kupi, ANTV Klik, serta TVOne News & Sport. Daftarkan diri Anda segera untuk mendapatkan link zoom webinar.
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
