Bakrie Center Foundation Adakan Webinar Gerakan Lanjut Kuliah

Webinar yang akan diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation pada 24 Oktober mendatang
Sumber :
  • vstory

VIVA – Tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bahwa terdapat ketimpangan pendidikan dalam hal capaian rata-rata lama sekolah. Menurut data, kelompok termiskin hanya mampu menyelesaikan sekolah rata-rata selama 6,6 tahun atau setara dengan jenjang Sekolah Dasar. Adapun untuk kelompok ekonomi teratas, rata-rata lama sekolahnya dapat mencapai 11 tahun atau hanya setara 1 SMA. Hanya segelintir yang memiliki kesempatan dan akses untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sekolah di Papua Barat Menyambut Workshop Daring Literasi Digital dengan Antusias

Mendorong anak-anak kelas 12 untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terutama dari keluarga kurang mampu, merupakan aktivitas utama dari Slamet Riyadi, Penggagas Gerakan Ayo Kuliah di Provinsi Lampung yang juga merupakan Koordinator Wilayah Program Keluarga Harapan Provinsi Lampung. Slamet juga merupakan alumni penerima beasiswa S2 Bakrie Center Foundation 2012 dari Universitas Negeri Lampung dan Fellow Program LEAD Indonesia tahun 2018. Gerakan Ayo Kuliah (GAK) merupakan program inovasi pembinaan siswa PKH kelas XII/SMA/MA Sederajat yang berasal dari keluarga prasejahtera. 

GAK ingin membantu pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan akses dan kualitas SDM untuk tujuan jangka panjang yakni memutus rantai kemiskinan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Memulai gerakan ini sejak tahun 2017, kini GAK telah memiliki 9 wilayah kerja di Provinsi Lampung serta telah membantu 281 anak PKH diterima di PTN/PTKIN di Provinsi Lampung. Selain itu, GAK juga telah direplikasi di 4 Provinsi lainnya di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. 

Kemenkominfo Mengadakan Nonton Bareng Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

Hal serupa juga dilakukan Atih Ardiansyah, pendiri gerakan Cendekiawan Kampung. Cendekiawan Kampung adalah platform yang mempertemukan genius kampung dengan pemberi beasiswa. Cendekiawan Kampung bertujuan untuk menyiagakan Sumber Daya Manusia yang mumpuni berdasarkan pemetaan dan kebutuhan wilayah asal para genius kampung. 

Saat ini, ada 6 klaster yang dikembangkan oleh Cendekiawan Kampung yaitu sektor pendidikan, pertanian, perikanan-kelautan, pariwisata, mitigasi bencana, dan kesehatan. SDM lokal dari keenam klaster tersebut harus disiapkan untuk menyelesaikan ketimpangan wilayah dan mendorong kemandirian, serta memutus mata rantai urbanisasi. 1,5 tahun berjalan, Cendekiawan Kampung berhasil menghantarkan 24 genius kampung yang berasal dari Banten (Kabupaten Pandeglang dan Serang) dan Maluku (Kabupaten Kepulauan Buru), untuk melanjutkan pendidikan jenjang S1 dan S2. 

Kemenkominfo Menyelenggarakan Webinar "Waspada Rekam Jejak Digital di Internet"

Bakrie Center Foundation mengajak kalian untuk langsung bertemu dengan kedua orang inspiratif ini secara virtual melalui Webinar Meramu Ide: Gerakan Lanjut Kuliah untuk Semua. Catat waktunya, ya! Sabtu 24 Oktober 2020, Jam 10.00 - 12.00 WIB, Live Zoom. Daftarkan segera dirimu di https://bit.ly/gerakanlanjutkuliahuntuksemua untuk mendapatkan link zoom webinar.

Ilustrasi perceraian.

Kowani Kaji Uji Materi Aturan Pembagian Harta Bersama yang Merugikan Perempuan

“Konstruksi hukum terkait pembagian harta bersama yang ada di Indonesia merupakan salah satu bentuk pembauran antara hukum adat, KUHP dan hukum Islam,” ujar Ketum Kowani.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024