Mensos Juliari: Optimisme Kunci Keluar dari Krisis Pandemi

mensos Juliari
Sumber :
  • Biro Humas Kemensos

VIVA – Menteri Sosial Juliari P Batubara menegaskan, bahwa optimisme adalah prasyarat agar Indonesia mampu keluar dari krisis pandemi Covid-19. Mensos berharap semua komponen bersama-sama untuk saling membangun optimisme. “Bangsa bangsa besar pernah mengalami kehancuran sebelum bisa maju. Tidak ada bangsa yang langsung besar,” katanya (19/10/2020). 

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Menurut Mensos Juliari, hal itu terjadi karena kerja keras seluruh jajaran Kemensos. Dengan jalan itu, kinerja anggaran terus meningkat yang ditunjukkan dengan tingginya realisasi anggaran. Per 19 Oktober, dari pagu Rp134.008.919.106.000, telah teralisasi Rp110.285.014.760.530 (82,30%), atau tertinggi dari seluruh K/L.

Kemensos pun menjadi salah satu kementerian yang paling sibuk di tengah pandemi ini. Kemensos bertanggung jawab terhadap anggaran sebesar Rp134,008 triliun untuk puluhan juta KPM. Namun, Mensos Juliari menegaskan di tengah pandemi ini Kemensos akan tetap berfokus menurunkan angka stunting.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Mensos Juliari mengatakan, dalam percepatan penurunan stunting, akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita harus dipastikan tetap berlangsung dan tidak berhenti di tengah pandemi ini. 

“Presiden Joko Widodo menginstruksikan langsung kepada Kemensos dan Kementerian Kesehatan sebagai leading sektor dalam penanganan stunting,” ucapnya. 

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Kemensos sudah memiliki dua program yang sudah berjalan selama ini, yakni PKH dan Program BPNT. Dua program tersebut mencakup sasaran yang sangat besar dan efektif mendukung penanganan masalah stunting. Di lain pihak, dua program tadi juga terdapat komponen yang berhubungan langsung dengan agenda kesehatan. 

Sebagai contoh, di PKH terdapat tujuh komponen di mana empat di antaranya terkait kesehatan, yakni ibu hamil, balita, lansia dan disabilitas. Sisanya 3 komponen terkait dengan pendidikan. Kemudian di Program Sembako/BPNT juga telah mengalami kenaikan indeks dari semula Rp110.000/KPM/bulan menjadi Rp 150.000/KPM/bulan dan kemudian dalam penanganan dampak Covid-19, naik menjadi Rp 200 ribu/KPM/bulan. 

Sejalan dengan peningkatan indeks juga dilakukan penambahan jenis komuditas. Yakni dari semula beras dan telur, selanjutnya direkomendasikan untuk membeli daging, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya