Kepala LAN: Melalui PKN Tingkat I Lahir Pemimpin Kolaboratif

PKN Tingkat I Angkatan L
Sumber :
  • LAN

VIVA – Tugas birokrasi adalah menjamin agar manfaat program pemerintah dirasakan oleh masyarakat. Untuk melaksanakan arahan Presiden tersebut, diperlukan transformasi struktural, kultural, dan digital yang mengubah kepemimpinan dan budaya, proses dan praktik, output serta layanan, supaya instansi pemerintah terus memperbarui dirinya untuk keberlangsungan masa depan dalam lingkungan strategis yang dinamis dan kompleks. 

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo pada saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan L yang diselenggarakan di Aula Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta, Selasa (15/6).

“Reformasi birokrasi jangka pendek yang diinginkan Presiden Jokowi diantaranya diimplementasikan melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Bagaimana segenap aparatur pemerintah harus cepat dan berani mengambil keputusan politik pembangunan, mempercepat perizinan, memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat. Ini inti pokok reformasi birokrasi,” ujarnya.

Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia, Kemnaker Gelar Business Meeting Sektor Pariwisata

Tjahjo Kumolo juga menyebutkan bahwa tata kelola pemerintahan harus adaptif dengan perubahan teknologi. Tantangan tersebut menuntut seorang pemimpin agar memiliki kemampuan manajerial sumber daya manusia aparatur dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. 

“Oleh karena itu, diperlukan transformasi kebijakan dengan pendekatan sistem dan SDM berupa transformasi birokrasi digital dan kemampuan kepemimpinan yang kuat untuk dapat mengelola perubahan teknologi yang cepat. Untuk memungkinkan pelaksanaan kedua pendekatan tersebut, diperlukan arah kebijakan pembangunan ASN kedepan dikembangkan berdasarkan prinsip dasar human capital architecture,” imbuhnya.

Cerita Klaster Pisang Cavendish, dari Lahan Non Produktif Jadi Lahan Usaha yang Terus Berkembang

Tjahjo Kumolo menegaskan pula bahwa para Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) selain harus memenuhi persyaratan kompetensi ASN juga harus mampu mendemonstrasikannya dan menjadi role model di lingkungan kerjanya. Komponen yang harus menjadi perhatian dari seorang pemimpin adalah pengambilan keputusan atas tujuan organisasi, strategi konkret untuk mencapai tujuan dan nilai-nilai organisasi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan PKN Tingkat I adalah mengembangkan kompetensi kepemimpinan kolaboratif pada Pimpinan Tinggi Madya yang dapat memobilisasi seluruh potensi pemerintah dan masyarakat, guna meningkatkan daya saing bangsa dan percepatan pembangunan nasional secara adil dan merata. 

“Pada PKN Tingkat I Angkatan L ini mengusung tema ‘Strategi Kebijakan Pendanaan Inovatif Untuk Akselerasi Pembangunan di Era dan Pasca Pandemi’ Selain itu, nantinya peserta akan melaksanakan visitasi ke luar negeri. Namun, karena kondisi pandemi maka visitasi dilakukan secara daring. Ada keuntungannya juga, biasanya visitasi hanya ke satu negara, sekarang bisa dilakukan ke 4 hingga 5 negara,” ujarnya.

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan L ini diikuti oleh 42 orang peserta yang berasal dari 4 Kementerian sejumlah 7 orang, 6 Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK)/Lembaga Tinggi Negara (LTN) berjumlah 9 orang, 5 Pemerintah Daerah, berjumlah 5 orang, serta Kepolisian, berjumlah 21 orang dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

“Pelatihan ini dilakukan secara blended learning, klasikal dan non klasikal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta wajib untuk mengikuti tes antigen terlebih dahulu. Saya meminta semua peserta jujur terhadap kesehatan dan segera melapor apabila ada yang merasa kurang sehat,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya