Dihadiri Wapres, Unhan Gelar Penutupan Konferensi Sishankamrata

dok. Unhan RI
Sumber :

VIVA – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Penutupan Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) Abad Ke-21, bertempat di Aula Merah Putih Kampus Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul-Jawa Barat, Jum’at, (18/6). 

Irjen Agung Setya Kerahkan 12.092 Personel Gabungan Amankan Mudik Lebaran 2024 di Sumut

Konferensi Nasional Sishankamrata dihadiri oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf, dan dibuka dengan laporan penyelenggaraan Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) Abad Ke-21 oleh Menhan RI Prabowo Subianto kepada Wakil Presiden RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf, didampingi Ketua Konferensi Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Amarulla Octavian.,S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU.

Menhan RI menyerahkan Dokumen Strategis kepada Wakil Presiden RI dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Dilanjutkan dengan Pengarahan Wakil Presiden RI. 

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Menhan RI menyampaikan laporan Kegiatan konferensi nasional ini berlangsung selama lima hari, yaitu tanggal 14-18 Juni 2021.

Konferensi nasional ini menghadirkan pembicara dari lintas institusi, seperti perwakilan dari Kemenhan RI, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Mabes Polri, Kementerian dan Lembaga Pemerintah lainnya, Pemda, instansi pemerintah lainnya, kalangan industri pertahanan, dan perguruan tinggi.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Tema yang diangkat pada konferensi nasional ini adalah Sishankamrata Abad ke-21. Tujuannya adalah untuk saling bertukar pandangan tentang konsep Sishankamrata dan bagaimana implementasinya di Abad ke-21.

Topik-topik yang dibahas meliputi topik pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter.

Pada Hari Senin dan Selasa fokus pembahasan adalah tentang doktrin, strategi, dan postur Pertahanan Militer.

Pada hari Rabu dan Kamis peserta membahas topik Pertahanan Nirmiliter, yaitu menghadapi ancaman non-militer, berturut-turut ancaman berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. 

Dalam laporan disebutkan bahwa, sebelum konferensi tim perumus gabungan dari Kemenhan RI, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Kementerian/Lembaga telah bekerja selama dua bulan untuk merumuskan materi yang dibahas dalam konferensi nasional ini. 

Diakhir konferensi ini diharapkan dihasilkan suatu Dokumen Strategis Sishankamrata Abad ke-21. 

Dokumen ini nantinya akan dipakai sebagai pedoman untuk mensosialisasikan lebih luas lagi kepada semua instansi terkait untuk dijadikan salah satu acuan dalam menyelenggarakan pertahanan dan keamanan negara

Diharapkan konferensi nasional yang pertama tentang Sishankamrata ini bisa menjadi sumbang pikir dan bagian dari langkah penting bagi kita dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara di masa yang akan datang.

Wakil Presiden RI menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pertahanan dan Unhan RI yang telah menginisiasi acara Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta ke-21. 

Sishankamrata abad ke-21 merupakan paradigma pertahanan dan keamanan negara untuk lebih mampu menghadapi dinamika ancaman militer, nonmiliter secara hibrida dengan mengintegrasikan seluruh sumber daya nasional. Tantangan yang dihadapi oleh bangsa dan negara kita saat ini tidaklah ringan.

Globalisasi dan perkembangan IPTEK yang terjadi tidak hanya berdampak positif, namun juga menjadi potensi ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara yang semakin kompleks dan dinamis. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini juga menjadi salah satu ancaman global yang patut diwaspadai. 
Menghadapi kasus global yang belum menunjukkan penurunan secara signifikan, maka peran sektor pertahanan dan keamanan menjadi semakin penting untuk diperkuat. Berbagai kemungkinan harus mampu diantisipasi untuk melindungi segenap bangsa, negara dan seluruh warganya.

Pembangunan juga dapat berjalan dengan baik apabila ekosistem demokrasi dan stabilitas keamanan yang kondusif dapat terwujud sebagai modal bagi bangsa Indonesia untuk memperkokoh stabilitas makro ekonomi dan meningkatkan kualitas pertumbuhan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Sishankamrata merupakan doktrin dan sekaligus strategi pertahanan negara yang menggunakan segenap kekuatan dan kemampuan komponen militer dan non militer secara menyeluruh dan terpadu. Oleh karena itu segenap komponen bangsa baik Pemerintah, TNI, Kepolisian, dan seluruh masyarakat perlu  mendapatkan pembekalan agar memiliki kesiapsiagaan dan kewaspadaan, sehingga segala ancaman dan tantangan yang muncul bisa dihadapi dengan baik. 

Kesiapsiagaan dan kewaspadaan tersebut semestinya dilaksanakan secara inklusif dan kolaboratif oleh seluruh komponen bangsa, dan membutuhkan kepedulian, inovasi dan kreativitas yang tinggi, agar sumber daya nasional yang dimiliki, meskipun terbatas, dapat diberdayakan secara efektif dan efisien. 

Pada sisi lain, pembangunan kemampuan TNI sebagai komponen utama harus terus diupayakan. 

Tujuannya agar siap dikerahkan setiap saat baik untuk menghadapi ancaman militer, ancaman non militer, maupun ancaman hibrida. Target pemenuhan MEF (minimum essential force) yang merupakan basis kebijakan modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista, juga perlu terus diupayakan. Secara paralel dukungan profesionalisme dan SDM unggul TNI-Polri, menjadi kata kunci dalam rangka mewujudkan pertahanan dan keamanan negara. 

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. Regulasi ini akan memberikan dukungan terhadap pemenuhan komponen cadangan dan komponen pendukung dalam rangka pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara. Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta Abad ke-21 yang telah selesai dilaksanakan hari ini, menjadi sangat penting dan relevan dalam kerangka penyusunan kebijakan dan strategi pertahanan yang up to date dan adaptif guna mewujudkan kemandirian pertahanan dan keamanan negara. 

Dokumen hasil konferensi ini bernilai sangat strategis dalam mendorong gerakan berskala nasional untuk mengoptimalkan implementasi dari Sishankamrata menghadapi ancaman terhadap NKRI di abad ke-21. 

Acara penutupan dihadiri Sekjen Kemhan Marsdya  TNI Donny Ermawan, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Wakasad Letjen TNI  Bakti Agus Fadjari, Wakasau Marsdya Fahri Zaini, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, Kepala BNN Komjen Petrus Golose, dan para pejabat di lingkungan kementerian lainnya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. 

Konferensi Nasional Sishankamrata selama lima hari dari tanggal 14-18 Juni 2021 diikuti oleh pejabat dari Kementerian/Lembaga, Mabes TNI dan Angkatan serta Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya