Siasati Teknologi, Ini Jurus Jitu Risma Bertahan di Era Disrupsi

Mensos Tri Rismaharini
Sumber :

VIVA – Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak menampik, inovasi teknologi membawa sejumlah dampak. Penggunaan teknologi terbukti memperkuat skala usaha kecil dan menengah, sehingga meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat kurang mampu.

Bu Risma menyatakan, inovasi teknologi telah memudahkan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun di samping dampak positif, kemajuan teknologi juga membawa tantangan. 

“Teknologi menjadi kebutuhan di era digital. Misalnya, bisa membantu pengelolaan usaha agar lebih sejahtera. Teknologi itu bagus, memang ada kekhawatiran bisa mengurangi jumlah pekerja,” kata Bu Risma di Jakarta (22/06). 

Mensos memahami dampak negatif disrupsi teknologi. Salah satunya konsekwensi adanya pengurangan karyawan dari 10 menjadi 4 orang karena tugasnya telah digantikan teknologi. Bu Risma yakin, dampak ini bisa diatasi. 

Hal itu bisa diatasi, asal mampu melihat berbagai peluang sekaligus tantangan dengan bantuan teknologi. 

“Lalu, sisa 6 pegawai itu bisa ditempatkan di posisi lain yang cocok agar tetap produktif. Meskipun ujung-ujungnya tetap menggunakan teknologi,” kata Mensos.

Di era digital, tidak ada lini kehidupan terhindar dari penggunaan teknologi. Sebab yang efisien akan bertahan sehingga mampu bersaing dengan negara-negara lain. 

“Jadi, penggunaan teknologi bisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun yang terpenting adalah mencari daya ungkit yang cocok,” kata Mensos. 

Sebagai bukti penggunaan teknologi bisa mendongkrak produktifitas, sejak 2010, Bu Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya telah membuat proyek Pahlawan Ekonomi dan pejuang muda dari kelompok miskin. 

“Kedua proyek di Surabaya menjadi bukti bahwa produktif menggunakan teknologi, ternyata bisa meningkatkan kesejahteraan,” kata Mensos. 

Dukungan teknologi kepada usaha mikro dan kecil di Surabaya, kata Mensos, telah membuat mereka sanggup bertahan di masa pandemi.

Surabaya dengan 3 juta penduduk merupakan pasar yang potensial, terlebih pada saat masa pandemi Covid-19 bisa bertahan dan naik 200 persen adalah luar biasa. 

“Cerita ibu rumah tangga, dari proyek pahlawan ekonomi dan pejuang muda saat pandemi produk mereka yang justru naik 200 persen. Ini jelas bukti,” katanya.

Saat penggunaan teknologi untuk memasarkan produk hal yang diperhatikan adalah pandai dan jeli melihat peluang-peluang sesuai dengan situasi setempat. 

Surabaya tidak cocok untuk usaha tekstil, tapi masih ada celah yang bisa diolah, seperti produk daun kering dan eceng gondok yang kini tembus pasar ekspor.

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

“Sebenarnya, Tuhan telah memberikan segala sesuatu kepada kita semua, tinggal bagaimana bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Mensos. 

Terlebih dulu mereka diajarkan cara penggunaan teknologi, cara pemasaran produk, pengelolaan keuangan serta akhirnya banyak yang sudah meraih sukses.

Tim Hukum Anies-Cak Imin Ajukan Mensos dan Menkeu Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres 2024

“Setelah diajari alhamdulillah dulunya punya utang, kini punya 3 rumah dan mobil, bahkan ada penjual semacam pecel yang punya mobil-mobil mewah,” katanya.

Ada kisah sukses dari insinyur peternakan mengeluh sekolah tinggi-tinggi, tapi belum bekerja maka oleh Bu Risma disarankan gabung dengan para programmer.  

Bahlil: Risma Bikin Panggung Sendiri Aja Bagi-bagi Bansos, Tugas Dia Kok

“Terakhir ketemu insinyur itu pakai topi koboi, dengan usaha beromzet Rp 2 miliar hasil dari menggabungkan ilmu peternakan dengan teknologi,” kata Mensos.

Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024