Turunkan Level PPKM, Menkominfo: Harus Dimulai dari Kita Sendiri

Suasana Kota Malang di masa PPKM Level 4.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA – Pemerintah mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk bersama-sama memperkuat ikhtiar penerapan protokol kesehatan dan menyegerakan vaksinasi.

INFOGRAFIK: Johnny Plate Dijatuhkan Hukuman BUI 15 Tahun

Upaya kolaboratif dari mulai level individu masyarakat menjadi kunci agar Level PPKM dapat diturunkan dan masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar.

“Mari kita mulai dari diri kita sendiri, dan tegur orang yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, mari kita antar orang tua kita atau kerabat kita yang sudah lansia ataupun anak kita yang masih remaja untuk segera vaksinasi. Dengan protokol kesehatan yang baik, niscaya level asesmen PPKM juga akan membaik dan aktivitas masyarakat akan lebih lancar," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

Bacakan Pledoi, Johnny G Plate: Apa Benar Saya Dituduh Koruptor karena Alasan Politik?

Berdasarkan data per 11 September 2021, sejumlah daerah telah menunjukkan perbaikan level asesmen PPKM. Di Jawa-Bali misalnya, hasil asesmen pada level aglomerasi dan kab/kota menunjukan perbaikan.

Aglomerasi Bali turun menjadi level 3, sedangkan Jabodetabek dan Surabaya turun menjadi Level 2. Selain itu, terdapat tambahan 24 kab/kota yang turun menjadi level 2 dan 6 kab/kota yang turun menjadi level 1.

Korupsi BTS Kominfo, Irwan Hermawan Didakwa Rugikan Negara Rp8 Triliun

Adapun, di luar Jawa-Bali hanya 6 kab/kota yang masih berada di Level 4, turun dari sebelumnya 23 kab/kota. Sementara itu, daerah yang menerapkan Level 3 dan 2 berjumlah masing-masing 330 kab/kota (naik dari 314 kab/kota) dan 50 kab/kota (sebelumnya 49 kab/kota).

Untuk terus menjaga momentum positif ini, pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk terus mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta mempertahankan disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan segera vaksinasi.

Menkominfo Johnny mengingatkan bahwa faktor kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat menjadi kunci utama penurunan level asesmen PPKM.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 per 5 September 2021, masih terdapat sejumlah masyarakat yang abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Berdasarkan data tersebut, tercatat 9,23% masyarakat yang beum patuh memakai masker.

Adapun, lima tertinggi lokasi kerumunan dengan tingkat persentase pelanggaran kepatuhan memakai masker adalah restoran/kedai (22,8%), jalanan umum (14,5%), rumah (12,6%), tempat wisata (9,3%), dan tempat olahraga publik/RPTRA (8,9%).

Selain itu, data tersebut juga mengungkapkan bahwa terdapat 10,3% masyarakat yang masih belum menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Lokasi kerumunan dengan tingkat persentase ketidakpatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan paling tinggi adalah restoran/kedai (13,9%), jalanan umum (11,9%), bandara (11,7%), tempat olahraga publik/RPTRA (11,1%), dan tempat wisata (9,8%).

“Dari data ini kita memahami masih ada masyarakat yang belum mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Pemerintah berharap semua pihak dapat bersikap secara bijaksana dengan memperbaiki penerapan protokol kesehatan agar pandemi semakin terkendali dan level PPKM di daerah dapat segera diturunkan. Semua dimulai dari diri kita sendiri,” katanya.

Menkominfo Johnny menjelaskan bahwa pemerintah juga terus berupaya mendorong vaksinasi untuk kelompok masyarakat prioritas seperti lansia dan remaja. Berdasarkan data hingga 14 September 2021 pukul 18.00 WIB, realisasi vaksinasi untuk dua kelompok ini masih harus ditingkatkan.

Berdasarkan data tersebut, realisasi vaksinasi dosis pertama vaksinasi untuk lansia baru mencapai 26% dari sasaran. Adapun, vaksinasi lengkap atau dua dosis untuk lansia baru mencapai 18,8% dari sasaran. Adapun, vaksinasi untuk kelompok usia remaja (12-17 tahun) baru 11,93% untuk dosis pertama dan 8,19% dosis kedua.

“Tentunya hal ini menjadi perhatian kita semua, khususnya pemerintah. Kami berharap kita sama-sama bisa membujuk orang tua kita yang lansia untuk menyegerakan vaksinasi, begitu pula anak-anak yang masih remaja agar mereka dapat melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas secara optimal,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya