Pertahankan Kinerja Ekspor, Bea Cukai Beri Asistensi pada Pelaku Usaha

Bea Cukai berikan asistensi kepada pelaku usaha.
Sumber :

VIVA – Berdasarkan data yang dirilis dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi September 2022, disebutkan bahwa neraca perdagangan masih melanjutkan tren surplus hingga 28 bulan berturut-turut.

Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul Vehicle Declaration dalam Sistem CEISA 4.0

Tren positif ini diikuti kinerja ekspor dan impor yang menguat, bahkan kinerja ekspor dan impor pada bulan Agustus 2022 merupakan yang tertinggi sepanjang masa. Hal ini tak terlepas dari peran Bea Cukai dalam memfasilitasi para pengusaha dengan kemudahan fiskal dan prosedural dalam layanan kepabeanan. 

Hatta Wardhana, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, mengungkapkan bahwa dalam mempertahankan kinerja ekspor dan mendukung optimalisasi perekonomian nasional, Bea Cukai berikan asistensi kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Potret Layanan Ratusan Mitra Utama Bea Cukai Tanjung Priok

“UMKM merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sektor UMKM dinilai mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja,” imbuhnya.

Hatta menyampaikan bahwa dalam mewujudkan UMKM naik kelas, Bea Cukai Batam kembali sambangi satu pelaku UMKM di Kota Batam, AT Jewellery, pada Kamis (29/09).

Viral Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Ini Kata Bea Cukai

AT Jewellery adalah UMKM yang menggeluti bidang perhiasan buatan tangan sejak tahun 2018. Selain produk perhiasan resin, AT Jewellery juga mengeluarkan produk rajutan dan lukisan yang dijual secara luring maupun daring hingga akhirnya menghasilkan nilai ekonomis.

Agustina, pemilik AT Jewellery, mengaku terbantu dengan adanya asistensi yang dilakukan oleh Bea Cukai Batam. “Sebagai pelaku usaha, saya mendapatkan pemahaman lebih, bahkan bisa bertanya secara langsung tentang kendala yang selama ini saya alami. Ke depannya saya berharap fasilitas-fasilitas yang diberikan Bea Cukai Batam dapat saya manfaatkan secara maksimal,” pungkasnya.

Selanjutnya, di Sukabumi, Bea Cukai Bogor berikan dorongan pengembangan UMKM melalui kunjungan ke CV Tea Stories, pada Kamis (29/09). Kegiatan kunjungan ini dilakukan untuk melakukan pemetaan, pengumpulan data ekonomis, dan profiling produksi UMKM utamanya yang ada di wilayah pengawasan Bea Cukai Bogor.

CV Tea Stories merupakan UMKM yang bergerak di bidang usaha pengolah teh, mulai dari teh hijau, teh hitam, dan teh putih. Dalam sebulan CV Tea Stories dapat menghasilkan sebanyak 30 hingga 50 kilogram teh.

Walaupun kegiatan usaha yang dilakukan masih berskala kecil dan tradisional, CV Tea Stories telah berhasil mengepakkan sayapnya di kancah internasional dengan mengikuti pameran di luar negeri, seperti Turki, Sudan dan Afghanistan, serta berhasil menjual sebagian produknya ke luar negeri.

“Kehadiran Bea Cukai diharapkan mampu meningkatkan pemahaman pelaku usaha dalam prosedur ekspor dan mendorong produk UMKM untuk mendapatkan pasar yang lebih luas di luar negeri,” ujar Hatta.

Sementara itu, di Jambi, Bea Cukai Jambi bersama Inspirator Lebah Madu Indonesia (ILMI) Jambi gelar rangkaian asistensi kepada petani madu, pada Minggu (25/09). Asistensi dilakukan untuk mendiskusikan kendala yang dialami para petani madu dalam mengolah hasil usaha serta mempersiapkannya untuk tujuan ekspor.

Selanjutnya, tim asistensi melakukan kunjungan ke salah tau tempat peternakan lebah madu yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

“Industri madu asal Jambi memiliki potensi untuk dapat dipasarkan di pasar global. Oleh karena itu, Bea Cukai melalui Bea Cukai Jambi akan terus mendukung pelaku industri madu untuk memasarkan produknya baik dari sisi produksi, pemasaran lokal hingga mencapai penjualan ke pasar global,” tutup Hatta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya