Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Bea Cukai Jalin Koordinasi Dengan Pemda

Bea Cukai Jalin Koordinasi Dengan Pemda.
Sumber :

VIVA – Sinergi baik terus dilakukan Bea Cukai bersama pemerintah daerah (Pemda) guna meningkatkan kualitas dan kondisi ekonomi masyarakat. Kerja sama ini dilakukan Bea Cukai salah satunya melalui rapat koordinasi terkait potensi ekspor komoditas lokal dan optimalisasi fasilitas kepabeanan di masing-masing wilayah. 

Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal di Jember dan Banyuwangi

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana menjelaskan bahwa dalam fungsi industrial assistance pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan peran industri dalam negeri dalam menunjang ekonomi nasional.

“Melalui rapat kooordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait, kami harap dapat membantu menyelesaikan kendala-kendala bidang kepabeanan di lapangan serta mampu mengoptimalkan potensi ekspor komoditas lokal.” 

Permudah Layanan Perusahaan KITE, Bea Cukai Banten Luncurkan SIAP KABAN

Pada Rabu (9/11) Bea Cukai Jogja (Bejo) turut hadir dalam rapat koordinasi Forum Komunikasi dan Konsultasi Ekspor Impor Daerah Istimewa Yogyakarta (Forkom Eksim DIY).

Dalam rapat koordinasi tersebut dibahas terkait upaya peningkatan kapasitas industri olahan makanan minuman menuju ekspor yang menjadi target Pemerintah DIY untuk mengoptimalkan ekspor olahan pangan.

Dorong Ekspor UMKM, Bea Cukai Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

“Meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, sektor industri pengolahan tetap menjadi kontributor terbesar pada produk domestik regional bruto (PDRB) DIY dengan kontribusi sebesar 12,83 persen. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa kendala yang dihadapi, seperti kurangnya pengetahuan dan strategi pemasaran produk IKM, kurangnya pengetahuan dan kemampuan pengurusan dokumen ekspor, kurangnya efisiensi dalam biaya distribusi dan logistik, serta kemampuan produktivitas dan akses pembiayaan,” ungkap Syam Arjayanti, Kepala Disperindag DIY.

Menanggapi kendala tersebut Hatt mengatakan bahwa diperlukan pendampingan kepada pengusaha berskala kecil agar dapat berkembang menjadi perusahaan berskala besar, seperti pendampingan terkait pembukuan, akses pasar, kebutuhan produksi, serta permodalan.

“Jadi melalui pendampingan dari unit terkait, diharapkan industri yang kita sasar dapat berkembang dan mengekspor produknya dengan mudah,” imbuhnya. 

Sebelumnya pada Jumat (28/10), Bea Cukai Jogja turut hadir dalam rapat evaluasi implementasi kebijakan penanaman modal dan kolaborasi sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan rencana umum penanaman modal DIY yang diselenggarakan oleh Setda DIY.

Dalam rapat inin membahas beberapa hal penting seperti perkembangan terkini perekonomian DIY, kebijakan penanaman modal DIY, serta permasalahan dan evaluasi terkait penanaman modal di DIY. 

“Selam ini Bea Cukai Jogja terus berupaya turut serta dalam menumbuhkan perekonomian DIY salah satunya melalui pemberian fasilitas-fasilitas kepabeanan, seperti fasilitas kawasan berikat yang dapat menyediakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal di DIY,” ujar Hatta. 

Sementara di Kuningan, Bea Cukai Cirebon melakukan kunjungan ke Pemkab Kuningan bersama dengan PT Shoetown Ligung Indonesia untuk membahas rencana peningkatan kualitas calon tenaga kerja di Kabupaten Kuningan (24/10).

Dalam kunjungan ini PT Shoetown Ligung Indonesia akan menyumbangkan 20 unit mesin jahit sepatu untuk Pemkab Kuningan yang rencananya akan dimanfaatkan pada Balai Latihan Kerja Kabupaten Kuningan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya