Disambut Prosesi Mappesabbi Kedatuan Luwu, Capres Anies Merasa Pulang ke Tanah Kelahiran
- Istimewa
VIVA – Sambutan teramat hangat diberikan Kedatuan Luwu kepada Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan di Istana Kedatuan Luwu, Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu(23/9). Anies datang didampingi oleh sang istri Fery Farhati dimana keduanya mengenakan pakaian adat Kedatuan Luwu.
Dalam kesempatan itu, Kedatuan Luwu yang terdiri dari 12 dewan adathya juga memberikan prosesi Mappesabbi kepada Anies sebagai bentuk penghormatan kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Atas keramahtamahan itu membuat Anies merasa bahwa Luwu sudah seperti tempat kelahiran.
“Pagi menjelang siang kami mendarat dan menemukan sambutan amat hangat, gelora semangat yang terpancar dari hati dirasakan dengan hati, seakan kami seorang anak yang berpetualang lama jauh dari tanah kelahirannya dan kembali ke tanah lahirnya,” ungkap Anies.
“Izinkan pertama kami sampaikan rasa syukur hormat atas perhatian dari Datu, Kedatuan Luwu luwu kepada kami, Setiap kembali ke timur, kawasan tempat terbitnya matahari yang lebih awal, kami rasakan kehangatan luar biasa, ada rasa tenang, tentram, hangat dan ada rasa sakinah di tempat ini,” tambahnya.
Anies juga menjelaskan bahwa dirinya kali ini mendapatkan amanah untuk menghadirkan perubahan bagi Indonesia yang lebih berkeadilan, maka dari itu dukungan dari pihak Kedatuan Luwu sangat berarti.
“Kami menerima amanah yg tak ringan, yang besar untuk hadirkan perubahan dan keadilan, amanah ini diemban dan kami mengharapkan restu sekaligus doa agar amanah yang besar ini tak berat tetapi amanah yang mendapat ridho-nya sehingga terasa ringan dan dijalankan dengan baik,” paparnya.
Kedatuan Luwu juga memiliki sejarah panjang perjuangan bagi Republik Indonesia, hal ini yang membuat Anies ingin meminta petunjuk bagi perjuangan ke depan. Sehingga jika dari Palopo digaungkan maka akan terasa ke seluruh Indonesia.
“Kami bayangkan di tanah ini, tepat di bangunan ini ketika orang tua kita kita memancarkan perjuangan, mempersatukan yg terserak, menyatukan semangat untuk bergerak bersama menuju kemerdekaan dan menuju keadilan,” lanjutnya.
“Dan sekarang kami datang di tanah penuh sejarah dengan mengharap arahan petunjuk dan bimbingan dari para tetuah dewan adat Kedatuan Luwu. Kami harapkan mendapat semangat besar yang akan digelorakan dari palopo dari Luwu ke seluruh bentangan nusantara,” tandasnya.