Logo DW

Gelorakan Rasisme, Johnson & Johnson Hentikan Produksi Krim Pemutih

picture-alliance/Godong/S. Désarmaux
picture-alliance/Godong/S. Désarmaux
Sumber :
  • dw

Johnson & Johnson memutuskan berhenti memproduksi krim pemutih kulit di Asia dan Timur Tengah. Langkah itu diambil menyusul derasnya tekanan sosial seputar kesenjangan rasial di tengah gelombang demonstrasi anti-rasisme di dunia.

Perusahaan farmasi dan kosmetika asal Amerika Serikat itu menarik dua jenis produk pemutih, Clean & Clear Fairness Line yang dijual di India, dan Neutrogena Fine Fairness Line yang tersedia di Asia dan Timur Tengah.

“Peredebatan selama beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa sejumlah nama atau klaim khasiat produk anti bintik hitam milik kami memicu kesan bahwa warna putih lebih baik ketimbang warna kulitmu yang uni,” tulis Johnson & Johnson. “Hal itu bukan niat kami – kulit yang sehat adalah kulit yang indah.“

Kendati tidak lagi diproduksi, produk-produk pemutih yang terlanjur beredar di pasar masih bisa di beli.

Industri kosmetika internasional sejak lama dikritik lantaran dinilai mengeruk untung dari paradigma rasialis konsumen Asia dan Timur Tengah yang menilai kulit putih lebih indah ketimbang kulit gelap.

Pasar berkembang pesat

Menurut Euromonitor International, sebanyak 6.277 ton krim pemutih atau pencerah kulit dijual di seluruh dunia tahun lalu, termasuk krim anti-penuaan yang menjamin kulit bersih dari bintik hitam.