Logo DW

Arus Pengungsi Hindu Asal Pakistan Disambut Kelompok Hindu Garis Keras di India

Reuters/A. Fadnavis
Reuters/A. Fadnavis
Sumber :
  • dw

Syahdan pada suatu hari tujuh tahun silam, seorang warga Hindu bernama Dharamveer Solanki, meninggalkan kampung halamannya di Hyderabad City di selatan Pakistan. Dia, serupa kaum Hindu lain di negeri muslim itu, mengikuti panggilan mencari suaka di India, jiran yang dimusuhi.

Dharmaveer mengenang ketika kereta yang ditumpanginya melintasi perbatasan, “aku merasa seperti dilahirkan kembali,“ tuturnya. Bersama ratusan pelarian dari Pakistan, dia kini hidup di sebuah koloni di tepi kota New Delhi.

Pencari suaka beragama Hindu asal Pakistan seperti Solanki menyeruak ke tengah diskursus publik seputar UU Kewarganegaraan yang digagas pemerintahan Hindu nasionalis India. Undang-undang tersebut membuka jalur cepat naturalisasi bagi pencari suaka non-muslim dari Afghanistan, Pakistan dan Bangladesh yang tiba di India sebelum 2015.

Diyakini, melalui legislasi kontroversial itu PM Narendra Modi ingin menyesap dukungan dari mayoritas Hindu di India.

Pasalnya UU Kewarganegaraan yang baru, mengecualikan pelarian muslim, lantaran dianggap bagian dari mayoritas. Sebabnya pegiat HAM dan kelompok pro-demokrasi di India berdemonstrasi karena menganggap pemerintahan Modi sedang menggerus prinsip sekularisme yang dijamin konstitusi.

Tidak lebih baik, tapi lebih aman

Namun buat minoritas Hindu di Pakistan, panggilan Modi membuka jalan untuk melarikan diri dari diskriminasi dan persekusi. Selama 15 bulan hingga Maret 2019, Kementerian Dalam Negeri India melaporkan ada 16,121 permohonan suaka dari warga negara pakistan.