-
Deeksha Sharma dari Nepal perlu sekitar 500 euro untuk menutup biaya hidup sehari-hari sebagai mahasiswa di kota Oldenburg. Sebagai mahasiswa asing, dia sudah mendapat izin kerja paruh waktu, agar bisa meringankan beban orang tuanya. Tetapi kemudian virus corona menyerang.
Wabah corona dan lockdown yang diberlakukan untuk meredam penyebarannya menyulitkan mahasiswa yang biasa bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliahnya. Banyak mahasiswa yang kehilangan pekerjaan sampingan ini dan terpaksa harus menguras tabungan atau meminta bantuan orang tua mereka. Situasi jadi lebih sulit lagi bagi mahasiswa asing.
"Saya punya masalah besar tiga bulan terakhir. Saya masih harus bayar sewa apartemen, beli makanan, tapi saya tidak ingin minta uang lagi kepada orang tua," kata Deeksha Sharma.
Bantuan Pinjaman Lunak Kementerian Pendidikan
Pemerintah Jerman menyadari masalah itu dan sudah mencanangkan program bantuan pinjaman lunak bagi mahasiswa. Bekerjasama dengan bank bantuan pembangunan KfW, setiap mahasiswa di Jerman, tanpa memandang kewarganegaraannya, bisa mengajukan permohonan bantuan lunak.
"Paket bantuan khusus mahasiswa dari Kementerian Pendidikan ini unik di tataran Eropa, bahkan mungkin juga secara internasional," kata Menteri Pendidikan Anja Karliczek. Paket ini disiapkan untuk mahasiswa dan siswa, baik nasional maupun internasional, yang saat ini ada di Jerman.