Pelatih Geram, Petinju Indonesia Kalah Mental

ilustrasi petinju
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

VIVA – Empat petinju Indonesia gagal melaju ke babak semifinal Test Event Asian Games 2017. Christina Jembay, Brama Henda Betaubun, Bria Julio, dan Valentinus Nahak, adalah para andalan Indonesia yang harus terhenti langkahnya di perempat final.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Christina yang turun di kelas bulu 54-57 kilogram, kalah dari petinju China Taipei, Hsiao-Wen Huang. Kemudian, Valentinus Nahak yang turun di kelas terbang 52 kg, kalah dari wakil Thailand, Kritiphak Duangnut.

Dua wakil putra Indonesia Bria dan Brama juga tumbang. Bria terhenti langkahnya setelah dikalahkan petinju Thailand, Yuttapong Tongdee, dalam laga di kelas bantam 56 kg. Sementara itu, Brama, dikalahkan wakil China Taipei, Chia-Wei Kan.

Duel Keras Penuh Darah, Sebastian Fundora Hancurkan Rekor Tak Terkalahkan Tim Tszyu

Tercatat hanya ada tiga petinju yang lolos ke semifinal dari tujuh atlet yang diturunkan. Ketiganya adalah Aldryani Beatrichx Sugoro, Mario Blasius Kali, dan Matius Mandiangan.

Banyaknya petinju Indonesia yang tumbang di Test Event Asian Games, dikeluhkan oleh pelatih Timnas Tinju Indonesia, Ady Swandana. Menurut Ady, para petinju Indonesia punya mental tanding yang buruk.

Resmi Tayang, Series Ellyas Pical Suguhkan Tontonan Inspiratif dan Menghibur

Hal ini, menurut Ady, yang juga mantan petinju Indonesia, lantaran minimnya latih tanding dengan lawan yang kualitasnya di atas petinju Indonesia.

Selain itu, Ady mengeluhkan minimnya kesempatan latih tanding di luar negeri. Oleh sebab itu, Ady percaya bahwa hasil buruk di Test Event Asian Games adalah hasil dari minimnya persiapan.

"Kondisi anak-anak sebenarnya bagus. Tapi, petinju kita ini sangat kurang dari segi mental. Kurangnya try out dan latihan dengan lawan yang kuat, membuat petinju kita kurang mental bertanding ya,” ujar Ady kepada wartawan.

"Kami kekurangan lawan latih tanding. Kami juga kesulitan untuk bisa mendapat lawan tanding yang hebat. Kami juga minim try out, jadi ya kami coba maksimalkan yang kami bisa. Kami butuh lawan latih tanding yang tangguh, untuk mengasah mental, sikap di atas ring, dan nalar dalam bertarung. Kalau latih tanding dengan lawan yang seadanya, ya hasilnya seadanya juga," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya