Persembahan Alan Budikusuma & Susi Susanti untuk Bulutangkis Indonesia

Jumpa pers jelang kejuaraan Astec 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Robbi Yanto

VIVA – Siapa yang tak kenal dengan Alan Budikusuma dan Susi Susanti. Pasangan suami istri itu pernah membuat bulutangkis Indonesia berprestasi di dunia. Alan dan Susi meraih puncak kariernya ketika merebut medali emas Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol.

Kisah Cinta Susy Susanti dan Alan Budikusuma, dari Raket Turun ke Hati

Setelah pensiun, Alan dan Susi tak meninggalkan olahraga yang membesarkan namanya. Keduanya menggagas kejuaraan bulutangkis untuk junior. Astec Open, ya begitu mereka menyebutnya.

Kejuaraan itu dimulai sejak 2005 dan bertujuan untuk memberi kesempatan kepada pemain muda mengikuti ajang bulutangkis berkualitas di tanah air. Dengan digelarnya Astec Open, diharapkan, akan lahir bibit-bibit pebulutangkis muda berbakat yang bisa menjadi andalan Indonesia di masa depan.

Para Peraih Medali Bulutangkis Olimpiade Sambangi Basecamp PSI, Ada Apa?

Niat tulus Alan dan Susi pun mendapat perhatian dari perusahaan mobil asal Jepang, Daihatsu. Setelah menjalin kerja sama selama empat tahun dengan Daihatsu, kejuaraan bulutangkis yang digagasnya berganti nama dengan 'Daihatsu Astec Open'. Levelnya pun meningkat sampai-sampai diikuti pebulutangkis dari luar negeri.

Pada edisi 2019 ini, Daihatsu Astec Open sudah memasuki seri final. Rencananya, pertandingan bakal digelar di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 9 November 2019. Nah, nama Daihatsu Astec Open kembali memikat sponsor. Pada seri final juga didukung oleh merek susu Frisian Flag.

3 Hal yang Membuat Audisi Umum PB Djarum 2022 jadi 'Edisi Spesial'

"Kami sangat gembira menyaksikan semangat dan sportivitas anak-anak mengikuti kejuaraan Daihatsu Astec Open 2019 dan semakin yakin olahraga adalah kendaraan yang tepat untuk membangun generasi yang sehat," kata Corporate Affairs Director Frisian Flag, Andrew Saputro di Jakarta, Kamis 7 November 2019.

Sementara itu, Alan dan Susi mengaku bangga usahanya untuk melahirkan pebulutangkis berbakat mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Mereka berharap ke depannya, bulutangkis Indonesia kembali berkuasa di kancah internasional.

“Saya tidak mungkin meninggalkan bulutangkis, saya dibesarkan di bulutangkis saya ingin mengembalikan lagi apa yang saya punya, apa yang saya dapat dari bulutangkis yaitu prestasi , pengalaman dan ilmu saya. Tentunya, di masa depan bisa memberikan bibit-bibit unggul kepada PB PBSI, sehingga prestasi bulutangkis Indonesia akan berkesinambungan," kata Susi.

Astec Open 2019 terbagi menjadi sejumlah kategori umur, yaitu U-13, U-15, U-17, U-19, dewasa, dan veteran. Selain kompetisi bukutangkis, turnamen ini juga menghadirkan coaching clinic dari Alan dan Susi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya