Mau Kalahkan Endo/Watanabe, Minions Disarankan 'Contek' Ahsan/Hendra

Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Sumber :
  • Twitter/@INABadminton

VIVA – Kegagalan ganda putra nomor satu Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, di BWF World Tour Finals 2019 masih mencuri perhatian masyarakat. 

2023 dan Catatan Terburuk Bulutangkis Indonesia

Bagaimana tidak, pasangan berjuluk The Minions itu kembali gagal menjadi juara setelah ditumbangkan duet asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Kedua pasangan tersebut berhadapan di babak semifinal. Sayangnya, Marcus/Kevin harus tumbang setelah menjalani rubber game.

Apriyani/Fadia Permalukan Ganda Putri China di Ranking Dunia

Hal itu sebenarnya sudah diprediksi sejak awal. Sebab, rekor The Minions terbilang buruk ketika berhadapan dengan Endo/Watanabe.

Sepanjang 2019, Marcus/Kevin sudah lima kali beruntun dihentikan Endo/Watanabe dengan kekalahan teranyar terjadi di BWF World Tour Finals 2019.

Fajar/Rian Dipecundangi Ganda Korsel di Ranking Dunia

Tentunya, tren negatif tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi sang pelatih. Namun, Herry mengaku sebenarnya sudah memiliki ‘antivirus’ dari Endo/Watanabe.

"Sudah ada. Strategi sebenarnya itu sudah dijalankan sama Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Nah tinggal Marcus/Kevin bisa menerapkannya atau tidak," ujar Herry saat dihubungi wartawan, Jumat 20 Desember 2019.

Ya, pasangan berjuluk The Daddies itu justru mampu tampil apik ketika bersua wakil Negeri Matahari tersebut. Bahkan, rekornya berbanding terbalik dengan Marcus/Kevin. Mereka berhasil menyabet lima kemenangan ketika menghadapi Endo/Watanabe selama 2019.

Dijelaskan Herry, kunci untuk mengalahkan pasangan Jepang itu adalah dengan mengandalkan kerja sama yang kuat dan rotasi posisi depan juga belakang selama pertandingan berlangsung.

Nah, hal itulah yang disebut Herry masih jarang dilakukan oleh Marcus/Kevin. Sehingga mereka selalu kesulitan saat berhadapan dengan Endo/Watanabe.

"Menurut saya begini, Ahsan/Hendra itu dua-duanya bisa bermain di depan. Sementara Marcus/Kevin hanya Kevin saja yang bisa main di depan, maksudnya lebih unggul, bisa mendapatkan poin," ungkap pelatih 57 tahun.

"Kalau Marcus bisa kadang-kadang (bermain di depan), tapi kurang konsisten. Bukan tidak bisa sama sekali ya," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya