Timnas Basket Indonesia Tak Berdaya Tanpa Naturalisasi

Pertandingan Timnas Basket Indonesia vs Korea Selatan
Sumber :
  • IBL Indonesia

VIVA – Timnas Basket Indonesia tak berdaya saat menjamu Korea Selatan dalam Kualifikasi FIBA Asia 2021. Bermain di Mahaka Square, Kamis 20 Februari 2020 malam WIB, tuan rumah takluk dengan skor 76-109.

Pemain MU yang Tak Diinginkan Jose Mourinho Masih Ada Sampai Sekarang

Indonesia sempat unggul 27-21 pada kuarter pertama. Namun, Korea Selatan mengganti pemainnya, lalu terus menyerang dan bertubi-tubi mencetak angka hingga berbalik unggul pada kuarter kedua.

Pelatih Indonesia, Rajko Toroman mengakui, permainan anak asuhnya tanpa dua pemain naturalisasi, Lester Prosper dan Brandon Jawato kurang baik. Mereka sulit mengantisipasi serangan Korea Selatan.

Jude Bellingham Bakal Jadi Legenda Real Madrid

“Kuarter pertama kita sangat bagus sehingga 27-21, tetapi mereka kemudian mengubah strategi. Tanpa Lester Prosper dan Brandon Jawato memang susah bagi kita mengantisipasi,” kata Toroman, dikutip dari laman resmi Indonesia Basketball League.

Pemain Timnas Basket Indonesia, Derrick Michael

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

“Korea memang lebih bertalenta dan memiliki shooter sangat bagus. Mereka juga tim peringkat atas Asia dan bermain di FIBA World Cup. Anak-anak sudah berjuang keras,” imbuhnya.

Pelatih Korea Selatan, Kim Sang Shik, mengaku sempat terkejut dengan penampilan Indonesia. Anak asuhnya dibuat tertekan pada kuarter pertama.

“Defense Indonesia sangat agresif, penetrasi mereka juga susah diduga pada kuarter pertama. Namun kemudian kami bisa mengatasinya,” ujarnya.

Kim memberi penilaian khusus untuk pemain Indonesia, Abragam Damar Grahita. Dia mampu menyumbangkan 25 poin dan empat assist, sehingga dianggap sebagai bintang lapangan.

"Kami memantau seluruh pemain Indoinesia. Namun, Abraham menjadi kejutan pada pertandingan kali ini. Dia bisa melakukan penetrasi dan tembakan di luar. Cukup merepotkan," kata Kim.

Melawan Korea Selatan juga terasa spesial bagi pemain Indonesia, Derrick Michael. Masih berusia 16 tahun, namun dia dipercaya oleh Toroman untuk turun bertanding.

"Kaget saat pelatih memanggil. Bahkan sempat tidak percaya," tutur pemain jebolan ASEAN School Games 2019 itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya