Gampang Gerah dan Berkeringat?

Coolant
Sumber :

Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas

VIVAnews - Iklim tropis sepanjang tahun di Indonesia dan aktivitas outdoor yang cukup tinggi dapat menyebabkan seseorang sering mengalami gerah.

Namun, seringkali gerah dianggap biasa dan bukan masalah yang perlu diatasi sehingga terkadang orang baru menyadari setelah kondisi badan lelah dan jatuh pingsan.

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang

Ada dua faktor yang memicu badan menjadi gerah dan panas, yaitu faktor eksternal dan internal. Pertama, faktor eksternal dikarenakan radiasi matahari yang terserap oleh permukaan kulit akan memberikan peningkatan suhu tubuh menyebabkan gerah dan panas.

Selain itu, udara dengan kelembaban tinggi memiliki konsentrasi air di udara jauh lebih banyak daripada konsentrasi air pada tubuh. Akibatnya, sebagian air yang tidak dibutuhkan tubuh (sebagian besar dalam bentuk keringat dan urine) akan lebih susah untuk menguap karena tertahan untuk keluar. Ini menyebabkan tubuh merasa gerah dan panas.

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23

Kedua, faktor internal, terjadi karena metabolisme tubuh merupakan faktor dari dalam yang paling utama. Jika selama proses metabolisme tersebut konsentrasi air di dalam darah jauh lebih besar dari pada konsentrasi air di udara, sehingga darah lebih kental (viskositasnya tinggi). Ini menyebabkan kalor yang ada diluar (udara) lebih mudah diserap oleh tubuh sehingga tubuh merasa gerah dan panas.

Kondisi tersebut dapat terjadi pada situasi berikut :
1.    Pergerakan otot seperti berjalan kaki, olahraga, dan angkat beban
2.    Pada saat menyantap makanan, terutama dalam jumlah banyak atau pedas
3.    Pada saat tidur, karena pada saat tidur tubuh bekerja untuk memperbaiki sel tubuh

Kondisi gerah dan panas selanjutnya akan direspon oleh pembuluh darah dan keringat untuk bekerja menetralisir suhu tubuh agar tetap normal yang dikenal dengan natural body cooling system.

Namun perlu disadari bahwa kondisi pendinginan tubuh yang berkualitas sangat tergantung dari kondisi dan asupan cairan tubuh.
Kondisi gerah dan panas yang terus menerus akan memicu berkurangnya cairan tubuh sehingga kemampuan body cooling system pun akan melemah.

Asupan cairan yang tidak berkualitas hanya mengatasi efek haus saja (frekuensi hausnya pun akan kembali dengan cepat), sementara tubuh sebenarnya membutuhkan cairan yang mampu terserap seluruh lapisan sel tubuh sekaligus menyejukkan tubuh dari dalam.

Agar pendinginan tubuh berjalan dengan cepat untuk mengatasi gerah dan panas tidak terjadi secara terus-menerus, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:
1.    Minum air yang berkualitas baik untuk tubuh, misalnya air yang mengandung mineral dan elektrolit. Sangat menguntungkan bagi yang tinggal di pegunungan karena terbiasa mengkonsumsi air dari pegunungan yang masih alami dengan kandungan air yang kaya mineral dan elektrolit.
2.    Konsumsi buah-buahan atau tanaman yang bersifat Yin (menyejukkan) seperti timun suri, bengkuang, melon atau tanaman herbal lainnya seperti chrysanthemum, lou han guo dan lain-lain.
3.    Untuk masyarakat perkotaan yang cukup aktif, kondisi gerah dan panas tentu saja masalah yang perlu cepat diatasi, carilah fungsional drink yang berkualitas, contohnya seperti Coolant, minuman anti gerah dan panas yang terbuat dari air pegunungan dan mengandung ekstrak alami dengan bahan-bahan yang berkhasiat menyejukkan tubuh.

Sangat mudah memastikan kualitasnya tersebut, cukup dengan melihat tempat produksi dilabel apakah di wilayah pegunungan dan komposisi mengandung ekstrak atau hanya flavour saja.

Pastikan juga tanggal kadaluarsanya karena pada umumnya fungsional drink tidak mengandung pengawet. (WEBTORIAL)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya