Atlet Komunitas Curi Perhatian di Kejuaraan Sepeda Asia

Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari (tengah)
Sumber :

VIVA – Indonesia meraih tiga medali emas dan satu perunggu di hari kedua Asian Cycling Championships 2018 Road & Paracycling yang berlangsung di Nay Pyi Taw, Myanmar, Jumat 9 Februari 2018.
 
Tiga medali emas diraih oleh Roy Aldrie di nomor ITT master 35-39 putra, M Fadli di nomor ITT paracycling C1-5 putra, dan Ni Kadek Karyadewi di nomor ITT paracyling H1-5 putri.
 
Roy menempuh jarak 34 kilometer dalam waktu 46 menit 36.382 detik, atau satu menit lebih cepat daripada peringkat kedua To Ho Ting dari Hong Kong. Frederick, yang juga berasal dari klub KGB Sepeda Kita, hampir tiga menit lebih lambat dari Roy.
 
Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, menyambut gembira prestasi yang diperlihatkan atlet komunitas Roy dan Frederick. Sebab, ini pertama kalinya PB ISSI memfasilitasi atlet komunitas turun di kejuaraan internasional.
 
“Ini merupakan terobosan baru karena PB ISSI pertama kalinya mengirim atlet dari komunitas dan bisa berprestasi. Sebenarnya, sejak awal kami mempunyai semangat untuk melibatkan komunitas karena saya sebenarnya juga berawal dari komunitas. Ini bukti bahwa teman-teman dari komunitas penggemar sepeda juga bisa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa,” ujar Okto dalam rilis yang diterima VIVA.
 
Dia juga mengatakan bahwa pengiriman atlet komunitas ke event internasional sudah masuk dalam rencana PB ISSI sejak awal. Namun, baru bisa direalisasikan sekarang.
 
“Komunitas dan prestasi adalah dua kelompok besar di sepeda. Mereka biasanya berjalan sendiri. Dan sekarang terbukti bahwa keduanya bisa berjalan berdampingan. Semoga hal ini bisa semakin mendorong para penggiat sepeda komunitas untuk mendukung perkembangan prestasi balap sepeda Indonesia,” kata Okto lagi.
 
Sementara itu, atlet paracycling Fadli dan Dewi mempersembahkan prestasi terbaik untuk Merah Putih. Turun di kategori C1-4, Fadli mencatat waktu 33 menit 17.965 detik, sementara Divij Shah dan Harinder Singh dari India berada di urutan kedua dan ketiga. Di bagian putri, Dewi menjadi yang tercepat dengan waktu 26 menit 53.776 detik disusul atlet Singapura Hui Ying Amanda Mok dan Madhu Bagri dari India.
 
Catatan waktu yang dibuat Fadli dan Dewi merupakan yang tercepat meski telah dikalikan faktor handicap sesuai tingkat disabilitas mereka. Okto mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa perkembangan disiplin paracycling menuju arah yang benar.
 
“Saat menjalani debut di Kejuaraan Asia tahun lalu, Fadli menempati peringkat empat. Tapi perkembangan Fadli dan juga atlet lain sangat pesat sehingga paracycling bisa berprestasi di Asean Para Games 2017. Prestasi ini berlanjut di Myanmar dan hal ini membuat kami optimis menghadapi Asian Para Games 2018 di Jakarta,” ucap Okto, yang juga Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018, INAPGOC.
 
Pada hari ketiga, Sabtu 10 Februari 2018, Robin Manullang akan turun di nomor Individual Time Trial elit putra, sementara Jamal Hibatullah akan kembali berlomba di nomor Individual Road Race U23 putra pada Minggu 11 Februari 2018. Di hari terakhir, Aiman Cahyadi dan Robin akan berlomba di nomor Individual Road Race.

17 Atlet Indonesia Pastikan Tiket ke Olimpiade 2024, Berikut Daftarnya
Atlet balap sepeda Indonesia, Bernard Van Aert

Bernard van Aert Tambah Wakil Indonesia di Olimpiade 2024

Atlet balap sepeda Indonesia, Bernard van Aert memastikan diri lolos ke Olimpiade 2024 Paris. Dia akan turun dalam cabang balap sepeda disiplin track.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024