- REUTERS/Henry Romero
VIVA – Direktur Balap Formula One (F1) FIA, Charlie Whiting menjelaskan bahwa poin penalti yang diberikan Max Verstappen diharapkan membuatnya lebih memperhatikan tindakannya dalam balapan di masa depan.
Sebelumnya, Verstappen dan Sebastian Vettel harus berbenturan di tikungan ke-14 pada balapan di GP China akhir pekan kemarin.
Verstappen sedang berusaha menyalip Vettel, untuk merebut posisi ketiga. Tetapi, pembalap asal Belanda tersebut terpaksa menabrak Vettel hingga terpelanting pada lap ke-43.
Kejadian tersebut membuat Vettel harus menyelesaikan lomba diperingkat ke-8. Sedangkan Verstappen, menerima hukuman penalti 10 detik dan dua poin penalti, yang membuat posisinya melorot di urutan kelima di belakang Lewis Hamilton dalam hasil akhir balapan.
Whiting merasa perlu untuk memperingatkan Verstappen tentang standar mengemudi, karena dia juga terlibat bentrokan yang lain dengan Lewis Hamiston pada GP Bahrain. Whiting yakin, dengan adanya poin penalti ini akan cocok sebagai peringatan untuk Verstappen.
Jika dihitung secara total, Verstappen musim ini sudah mengoleksi lima poin penalti. Dalam aturan FIA tercantum, bahwa seorang pembalap akan secara otomatis tidak boleh ikut dalam satu balapan jika sudah menyentuh batas maksimal 12 poin penalti dalam periode satu tahun.
“Saya tidak berpikir, ada kebutuhan untuk berbicara dengan Verstappen. Saya pikir, dia membuat kesalahan dan dia dihukum untuk itu,” kata Whiting, seperti dikutip dari Crash.net.
“Mungkin ada sedikit kritik, tetapi itulah titik penalti untuk dia. Mereka ada di sana untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan tersebut, dan itu akan membuatnya menyadari bahwa dia mendapat lima poin penalti sekarang jadi dia akan sedikit lebih berhati-hati,” lanjutnya.
