- REUTERS/Jon Nazca
VIVA – Dua pembalap Tim Yamaha Movistar, Maverick Vinales dan Valentino Rossi, hingga memasuki seri keempat MotoGP 2018, belum mampu tampil maksimal. Vinales dan Rossi yang membela tim pabrikan, justru kalah dari tim satelit.
Dalam empat seri awal MotoGP 2018, Vinales baru sekali naik podium, saat menempati posisi kedua MotoGP Amerika Serikat. Sejauh ini, Vinales baru mengumpulkan 50 poin dan berada di posisi ketiga tabel klasemen pembalap.
Sementara itu, Rossi yang saat ini sudah berusia 40 tahun, tercecer di posisi keenam klasemen. Rossi baru sekali naik podium, saat menempati posisi ketiga seri pertama MotoGP Qatar. Kejutan justru datang dari pembalap tim satelit Tech 3 Yamaha, Johann Zarco.
Meski belum pernah menjadi yang tercepat, Johann Zarco justru mampu mendobrak dua pembalap tim pabrikan Yamaha. Zarco berhasil dua kali naik podium, saat menempati posisi kedua MotoGP Argentina dan Spanyol. Rider asal Prancis ini juga untuk sementara menduduki posisi kedua klasemen pembalap dengan raihan 58 poin.
Performa minor duo Yamaha dan kejutan Zarco membuat Marc Marquez seperti melenggang sendirian menuju podium juara dunia musim ini. Sebab, menurut pembalap Tim Repsol Honda, Yamaha kehilangan sosok pembalap terbaik.
Marquez, bahkan lebih melihat ancaman dari Zarco dan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, dibanding Vinales atau Rossi.
"Itu adalah empat balapan pertama yang sangat aneh. Banyak yang terjadi. Kami akan melihatnya di balapan (seri) Eropa. Tapi buat saya, Zardo akan sangat kuat tahun ini dan tentunya Dovizioso. Dovizioso sangat cepat (dalam balapan MotoGP Spanyol) dan dia akan sangat cepat di semua seri musim ini," kata Marquez dikutip Crash.
"Sebagai pengamat yang netral, saya rasa Yamaha benar-benar kehilangan pembalap terbaik. Tentu saja, pengalaman Valentino sangat baik dan Vinales punya kecepatan. Tapi pada saat ini, Zarco melakukan kerja yang sangat hebat," ujarnya.
