- REUTERS/Alessandro Bianchi
VIVA – Jorge Lorenzo akhirnya berpisah dengan Ducati pada musim 2019. Di musim depan, Lorenzo telah memutuskan untuk gabung dengan Repsol Honda, mengisi pos yang ditinggalkan Dani Pedrosa.
Hengkang dari Ducati, sebenarnya bukan kejutan Lorenzo. Sejak awal, memang ada potensi Lorenzo hengkang atau ditendang Ducati lantaran gagal menunjukkan performa terbaik sejak awal musim 2018.
Kondisi motor selalu jadi kambing hitam Lorenzo. Di musim kedua bersama Ducati, Lorenzo tak kunjung merasakan ada kecocokan dengan motor Desmosedici.
Mulai dari desain yang menyulitkan, hingga kompleksnya karakter motor, jadi alasan Lorenzo kesulitan hidup dengan Ducati.
Pembalap 32 tahun tersebut baru bisa menunjukkan tajinya dengan Ducati saat mengaspal di sirkuit Mugello, akhir pekan lalu. Saat itu, Lorenzo berhasil menyabet podium pertama.
CEO Ducati, Claudio Domenicali, merasa menyesal timnya terlambat memberikan servis terbaik kepada Lorenzo. Padahal, menurut Domenicali, Lorenzo adalah salah satu pembalap yang diharapkan bisa mengulang sukses Casey Stoner bersama Ducati.
"Saya mau berterima kasih terhadap Lorenzo atas komitmen dan semangat yang ditunjukkannya selama jadi pembalap Ducati, khususnya saat menang di Mugello. Namanya tercantum dalam pembalap legendaris di tim ini," terang Domenicali dilansir Crash.
"Dia adalah seorang juara, punya kapasitas yang luar biasa," lanjutnya.
Tahu akan berpisah, Domenicali menyatakan pihaknya tak mau lepas tangan terhadap Lorenzo. Di sisa kontraknya, Ducati akan memberikan layanan penuh terhadap Lorenzo dan membantunya menemukan kecocokan untuk mengendalikan Desmosedici.
"Kami akan lakukan apa pun yang mungkin demi membuatnya menjadi pemenang di seri-seri yang tersisa musim ini dan bertarung untuk titel dunia bersama Andrea Dovizioso," terang Domenicali. (ase)
