Cerita Ratu Penalti Thailand Suka Nasi Goreng dan Senggol Pembalap RI

Pembalap wanita Thailand, Muklada Sarapuech
Sumber :
  • instagram.com/ahiherman/

VIVA – Sekilas, tak ada yang berbeda dari penampilan pembalap top Thailand, Muklada Sarapuech. Rider 25 tahun tersebut rupanya sudah sangat populer di kalangan penggemar balap motor Asia.

Pembalap Astra Honda Racing Team Raih Podium di ARRC Buriram

Tapi siapa sangka, Muklada ternyata pembalap wanita satu-satunya yang tampil berlaga di ajang Asia Road Racing Championships 2018.

Meski dikenal sebagai olahraga yang didominasi kaum Adam, namun bagi penggawa tim AP Honda Racing Thailand ini arena balap layaknya tempat bermain paling nyaman.

Curhat Mengharukan Rider Malaysia yang Lindas Pembalap Jepang hingga Tewas di Sirkuit Mandalika

Figur Muklada pun mencuat usai sukses merebut gelar juara di pentas Asia Dream Cup, FIM Asia Road Racing Championship 2015.

Suksesnya pun berlanjut kala menempati posisi klasemen akhir keempat di ajang JP250 MFJ All Japan Road Race Championship 2016.

Pernyataan MGPA Atas Meninggalnya Pembalap Jepang Haruki Noguchi

Pembalap wanita Thailand, Muklada Sarapuech

"Awal saya merintis karier balap saat ada kompetisi pembalap muda di arena lokal Bangkok, ya di sebuah tim lokal bukan tim dari perusahaan besar. Dan sang pemilik tim lokal itu juga yang berjasa besar membawa saya melenggang di dunia balap hingga saat ini," ungkap Muklada yang ditemui VIVA di Sirkuit Chang Buriram, Thailand belum lama ini.

Nama Muklada pun kian jadi perburuan publik Indonesia, tatkala cewek kelahiran 8 September 1993 itu saat dirinya terlibat insiden yang menjatuhkan pembalap Tanah Air, Mario Suryo Aji dan Awhin Sanjaya tepat di tikungan lap terakhir sebelum menyentuh garis finis.

Muklada yang selama ini terkenal dijuluki "ratu penalti" akibat diketahui sering melanggar aturan balap tersebut terbukti sengaja menabrak tiga pembalap lain meski ia sukses finis di posisi ketiga.

Akibat ulahnya itu, Muklada harus terlempar ke urutan tujuh di klasemen akhir kelas Supersports 250cc musim 2018 karena kehilangan poin di sesi balapan seri pamungkas.

"Saya sangat memohon maaf untuk para pembalap dan penggemar balap Indonesia. Insiden itu harusnya tak perlu terjadi, ini kejadian buruk dan saya menyadari kesalahan tersebut," ujar pemilik nomor motor 44 ini.

Di luar arena balap, Muklada sangat menggemari makanan Jepang dan Indonesia. Bahkan, ada satu menu paling favorit masakan Indonesia yang begitu disukai Muklada.

"Saya gemari makanan Jepang dan Indonesia. Pastinya sangat favorit dengan nasi goreng, makanan yang juga serupa menu Thailand tapi sangat khas dengan cabe rawit yang pedas sekali," kata wanita kelahiran Bangkok itu. (baw).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya