Catatan Olahraga 2018: Marquez dan Hamilton Sang Raja Balap

Marc Marquez memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2018
Sumber :
  • Twitter.com/motogp

VIVA – MotoGP dan F1 (Formula One) adalah dua ajang paling bergengsi di dunia balapan. Publik selalu memberikan perhatian besar bagi keduanya dari tahun ke tahun.

Lewis Hamilton's Salary in Ferrari Revealed

Sejumlah catatan  pun selalu lahir dari dua pegelaran tersebut, termasuk pada 2018. Meski juaranya tidak berganti dari tahun sebelumnya, namun harus diakui sepanjang perjalanan, perhelatan tersebut tetap penuh dengan hal-hal menarik buat disimak.

Marquez Rebut Gelar MotoGP Kelima

Gaji Fantastis Lewis Hamilton di Ferrari

Baby Alien sukses mempertahankan gelarnya selama tiga musim beruntun. Itu juga menjadi yang kelima bagi Marquez secara keseluruhan.

Sebuah raihan yang luar biasa. Apalagi jika ditotal, Marquez pun telah sukses tujuh kali keluar sebagai juara dunia, termasuk gelar Moto2 (2012) dan Moto3 (2010).

5 Pelatih Banyak Menang di Premier League, Elkan Baggott Enggak Muluk-muluk

Di 2018, Marquez memastikan gelar pada balapan MotoGP Jepang, atau ketika perhelatan masih menyisakan tiga seri lagi. 296 poin yang didapatkan tidak mampu dikejar lagi oleh rival terdekatnya, Andrea Dovizioso.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Sejak musim 2018 bergulir, Marquez memang sudah memperlihatkan kedigdayaannya. Dari 15 seri yang dijalaninya, Marquez hanya dua kali gagal meraih podium yakni pada balapan di Argentina dan Italia.

Sisanya, Marquez selalu naik podium dengan catatan impresif. Dia menjadi yang tercepat pada delapan seri balapan dan berhasil meraih peringkat kedua sebanyak empat kali, serta sekali merebut posisi ketiga.

Dengan usianya yang baru 25 tahun, Marquez kini tercatat sebagai pembalap termuda yang mencapai lima gelar juara di kelas utama atau MotoGP. Dia mengalahkan Rossi ketika membuat pencapaian sama di usia 26 tahun.

Bersama Mick Doohan, Rossi, dan Giacomo Agostini, Marquez pun menjadi pembalap yang memenangi lima gelar atau lebih di kelas terbaik. Marquez setara dengan Doohan usai memenangi lima gelar dengan Honda.

Bukan cuma itu, torehan impresif lain dari Marquez juga, dia kini menjadi salah satu dari delapan pembalap yang memenangi tujuh atau lebih gelar juara dunia, di seluruh kelas. Pembalap lainnya adalah John Surtees dan Phil Read (tujuh), Carlo Ubbiali, Hailwood, Rossi (sembilan), Angel Nieto (13), dan Giacomo Agostini (15).

Hamilton yang Tidak Terbendung

Sama halnya dengan Marquez di MotoGP, Hamilton pun menasbihkan diri sebagai juara dunia F1 2018, walaupun musim belum berakhir. Dia sudah menguncinya pada GP Meksiko. Pembalap asal Inggris tersebut unggul 81 poin dari Sebastian Vettel dari 20 balapan yang sudah berlangsung, artinya dia sudah tidak bisa dikejar di seri terakhir.

Ini menjadi gelar juara dunia F1 kelima bagi Hamilton, setelah sebelumnya meraih pada 2008, 2014, 2015, dan 2017. Pencapaian itu sekaligus menyamai catatan milik legenda F1, Juan Manuel Fangio.

Hamilton kini berpeluang menyamai torehan juara dunia F1 terbanyak milik Michael Schumacher yang sudah meraihnya tujuh kali. Bukan tak mungkin pembalap berusia 33 tahun itu bisa meraihnya di dua musim berikutnya.

Lewis Hamilton rayakan kemenangan di Suzuka Jepang.

Dia mengaku senang bisa keluar sebagai juara dunia kembali di musim ini. Meskipun, dirinya tak pernah menyangka bisa mengoleksi hingga lima gelar juara dunia.

"Sangat sulit memahami momen ini. Tentu saja, ini sesuatu yang saya impikan, tapi tak pernah terbayangkan dalam jutaan tahun saya bisa berdiri di sini hari ini dengan raihan lima gelar juara dunia. Saya tak pernah tahu ini akan  terjadi," ujar Hamilton.

Hasil apik yang ditorehkan Hamilton bersama Mercedes, membuatnya kemudian memutuskan memperpanjang kontraknya hingga 2020. Pembalap yang dikaitkan dengan Red Bull dan Ferrari itu mengaku nyaman mengendalikan mobil milik Mercedes.

“Untuk saat ini saya sulit membayangkan berada di tempat lain. Di sini adalah keluarga saya dan di sini adalah tempat di mana saya tumbuh, tetapi saya juga mengatakan hal yang sama ketika di McLaren,” ujar Hamilton.

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton pada sesi tes di Jerez.

Sukses besar yang diraih Hamilton pun turut melambungkan Mercedes sebagai pabrikan. Sejak memulai debut di F1 pada 2010, The Silver Arrow selalu menjadi ancaman bagi tim-tim lainnya melalui duet Michael Schumacher dan Nico Rosberg. Usai Schumacher pensiun pada 2013, masuklah Hamilton yang membuat Mercedes kian ditakuti.

Pabrikan asal Jerman tersebut kala itu meraih posisi kedua pada klasemen konstruktor. Pada 2014, Mercedes langsung melesat ke papan atas, mereka mengalahkan siklus terbaik dari Red Bull Racing ketika Sebastian Vettel menjadi juara dunia empat kali secara beruntun pada 2010–2013.

Bos Mercedes, Toto Wolff, mengungkapkan kunci sukses mereka sebagai tim di Formula 1. Tim tersebut ternyata selalu menetapkan tujuan yang berbeda pada setiap musimnya.

"Anda harus memiliki rancangan apa yang akan dicapai dan berjuang keras untuk meraihnya serta tentu saja mencatatnya adalah salah satu hal yang menyenangkan," kata Wolff.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya