MotoGP Argentina Tandai Kiprah 23 Tahun Valentino Rossi

Pembalap Tim Monster Yamaha, Valentino Rossi
Sumber :
  • Instagram/@valeyellow46

VIVA – Ada yang istimewa di ajang MotoGP Argentina. Ya, gelaran tersebut tepat menandai karier Rossi di dunia balap profesional selama 23 tahun.

Yang lebih istimewa, pembalap Tim Monster Yamaha ini kembali berhasil naik podium. Rossi berhasil finis di posisi 2 dalam balapan yang digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin 1 April 2019 dini hari WIB.

Seperti Rossi, Marc Marquez Sadar Jika Pedro Acosta Berpeluang Juara Dunia

Ya, Rossi sudah lama gagal naik podium. Terakhir kali rider veteran asal Italia ini naik podium pada Juli 2018, di MotoGP Jerman. Saat itu, Rossi berhasil finis di posisi 2 dalam balapan yang digelar di Sirkuit Sachsenring.

Mengenang debutnya di ajang Grand Prix, Rossi merasa bahagia setelah melihat sejumlah foto kenangan saat melakoni debut di MotoGP Malaysia 1996. Saat itu, Rossi yang berlaga di kelas 125cc mengakhiri balapan perdananya di posisi 6 di Sirkuit Sepang.

Maverick Vinales Cetak Sejarah yang Tak Pernah Diraih Valentino Rossi, Ada Andil Suzuki

"Saya melihat banyak gambar pagi ini dan itu sangat lucu. Karena, saya seperti berada di era lain. Seperti televisi hitam putih," ucap Rossi dikutip Crash.

Rossi sadar, saat ini sudah tak muda lagi. Pembalap berusia 40 tahun ini juga tahu bahwa memenangkan balapan saat ini bukan lagi perkara mudah. Sebab, banyak lawan tangguh yang usianya jauh lebih muda darinya. Sebut saja Marc Marquez atau Jorge Lorenzo yang kerap jadi seteru di lintasan.

Valentino Rossi Gagal, Maverick Vinales Sukses

Soal mengapa belum pensiun, Rossi menegaskan lebih senang tetap balapan meski sudah di usia senja. Sebab, menurutnya, ia bisa menikmati momen-momen adu cepat dengan lawan di atas lintasan.

"Di bagian pertama karier, saya memenangkan banyak balapan, banyak kejuaraan, dan selanjutnya Anda tiba di satu titik yang sangat sulit. Karena, banyak lawan yang lebih muda datang dan lebih kuat," kata Rossi melanjutkan.

"Jadi pada saat itu, mungkin Anda harus memutuskan. Apakah lebih suka tinggal di rumah dan melihat piala-piala Anda dan bahagia tentang itu. Atau, Anda lebih suka untuk terus berjuang karena Anda menikmatinya. Saya pikir, inilah yang terjadi dengan saya," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya