Pembalap 10 Tahun Ini Tak Takut dengan Trek Ekstrem MXGP Palembang

Pembalap 10 tahun, Giovan, tampil di MXGP 2019.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana (8-7-19)

VIVA – Motocross merupakan salah satu olahraga ekstrem yang hanya diminati kalangan tertentu. Olahraga ini sangat memicu adrenalin dengan tingkat risiko yang sangat tinggi.

Sirkuit MXGP di Sumbawa Tidak Kalah Keren dengan Mandalika

Tak heran, jika motocross masih sangat jarang diminati kalangan usia dini, mengingat potensi kecelakaan cukup besar. Walaupun sebenarnya, motocross sudah memfasilitasi kejuaraan khusus usia dini.

Olahraga ekstrem layaknya motocross, memang bukan berbicara tentang usia. Tetapi, sejauh mana mental diri bertahan di atas 'kuda besi'. Pada event selevel Motocross Grand Prix atau MXGP Indonesia 2019 saja, disertakan kompetisi usia dini.

NTB Gelar Ajang Balap Dunia MXGP Tahun Depan

Kompetisi ini dikemas dalam bentuk Kejuaraan Motocross Piala Gubernur Sumatera Selatan 2019. Ada 13 crosser yang turun di kelas 65 cc, pada event yang berlangsung di Kompleks OPI Mall Palembang, Sumatera Selatan, Minggu 7 Juli 2019.

Salah satunya, Giovan dari Dodol Sabila MX Team. Bocah berusia 10 tahun asal Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, saat ini masih berstatus pelajar kelas lima Sekolah Dasar. Giovan mengakui, sudah menyukai olahraga ekstrem ini sejak berumur enam tahun.

Insiden Mengerikan di MXGP: Jatuh saat Manuver, Cedera Otak dan Koma

Pembalap 10 tahun, Giovan, tampil di MXGP 2019.

"Awalnya, karena sering ikut dengan ayah. Ayah saya itu memang hobi motocross. Karena terbiasa, jadi ketularan suka, tertarik untuk ikut bermain motor," katanya.

Menunggangi motor pabrikan KTM dengan nomor peserta 610, Giovan dengan santai siap bersaing dengan crosser cilik lainnya. Walaupun, trek yang ada di sirkuit kompleks OPI Mall Jakabaring sangat berbeda dengan sirkuit yang pernah dia jajal.

"Trek di sini beda, dari yang pernah saya coba, lebih ekstrem. Tetapi, itu bukan masalah," ujarnya.

Putra dari Rudi Hermawan dan Julianti ini mengungkapkan, memilih terjun ke olahraga otomotif, karena menantang. Selain itu, kedua orangtuanya turut memberikan dukungan.

"Suka, karena motocross menantang. Selain main motor di tanah, saya juga suka main motor road race di aspal. Saya sudah beberapa kali turun di kejuaraan motocross," ungkapnya.

Sang ayah, Rudi Hermawan menuturkan, sudah mendukung penuh ketika anaknya memilih olahraga ini. Apalagi, jika melihat hasilnya selama ini cukup membanggakan.

Menurut Rudi, Giovan termasuk satu crosser terbaik di Kabupaten Langkat. Catatan prestasi yang dibukukan Giovan, yakni berhasil menjadi juara pada event klub tiga kali secara beruntun. Kemudian, peraih poin tertinggi pada Kejuaraan Daerah kelas 65 cc. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya