Balap Mobil Listrik Ternyata Tidak Ramah Lingkungan

Mobil terbaru Formula E, Gen2
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gubernur DKI, Anies Baswedan beberapa waktu hadir di ajang balap Formula E. Tujuan kedatangannya, adalah untuk membahas mengenai peluang laga adu cepat itu diadakan di Jakarta.

Kendaraan Operasional Timnas Indonesia Bakal Full Listrik

Rencananya, acara akan diadakan pada 2020. Sebelum waktu itu tiba, tentu banyak persiapan yang perlu dilakukan. Baik oleh pemerintah provinsi, maupun tim-tim yang turut serta dalam kejuaraan itu.

Satu hal menarik yang ada di setiap perlombaan Formula E, adalah mesin yang digunakan. Sesuai konsep, balapan tersebut harus ramah lingkungan. Penggerak mobil bukan mesin konvensional, melainkan dinamo listrik.

Pemerintah Berencana Naikkan Pajak Kendaraan Bermotor

Dilansir dari laman resmi Formula E, Kamis 15 Agustus 2019, setiap mobil membutuhkan listrik sebesar 42 kilo Watt. Artinya, total dalam satu pertandingan butuh setrum sebanyak 850 kW. Energi sebanyak itu, bisa untuk menyalakan listrik di 2.000 rumah.

Baca juga: MotoGP Enggak Sarat Teknologi Canggih

Begini Cara Pasien Kanker Paru-paru Harus Berhati-hati saat Hadapi Polusi Udara

Karena harus ramah lingkungan, maka tidak mungkin baterai diisi menggunakan listrik yang berasal dari pembangkit. Itu sebabnya, perusahaan Aquafuel mendapat kontrak untuk membuat generator khusus, yang bisa dibawa tiap tim ke setiap lokasi pertandingan.

Keunikan dari generator itu, adalah menggunakan bahan bakar yang sangat minim polusi udara. BBM yang dimaksud adalah gliserida, senyawa yang biasa dipakai untuk bahan baku pembuatan kosmetik.

Berbeda dengan solar, gliserida bersifat licin, sehingga mesin tidak butuh pelumasan yang berat. Meski gas buang yang dikeluarkan tidak mengandung karbon dioksida, namun tetap ada nitrogen oksida. Dalam jumlah banyak, zat ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya