- Foxsport
VIVA – Para pembalap MotoGP akan adu kemampuan di Sirkuit Motegi, Jepang pada akhir pekan ini. Sirkuit tersebut memiliki karakter tikungan tajam, yang mengharuskan mereka melakukan pengereman keras.
Saat keluar dari tikungan, tuas gas diputar kembali untuk mendapatkan akselerasi maksimal. Tak heran, jika sirkuit ini membuat kompon ban cepat habis, baik pada roda depan maupun belakang.
Memiliki panjang 4,8 kilometer, sirkuit ini terdiri dari 14 tikungan, yakni delapan ke kanan dan enam ke kiri. Michelin sebagai penyedia ban, harus putar otak agar setiap pembalap bisa maksimal memacu motornya.
Kepala teknisi tim Suzuki Ecstar, Frankie Carchedi mengatakan, gaya tekan yang dihasilkan bodi motor menjadi kunci kemenangan di Motegi. Saat berakselerasi keluar dari tikungan, Besarnya tenaga mesin bisa membuat ban depan mudah terangkat.
“Balapan di Motegi adalah tentang start dan setop. Sirkuit ini sangat jahat pada rem dan ban,” ujarnya, dikutip dari Crash, Kamis 17 Oktober 2019.
“Saat kamu melakukan pengereman keras, kamu pasti membutuhkan akselerasi tinggi saat keluar dari tikungan. Paket aerodinamika bodi motor, menjadi kunci kesuksesan,” kata dia menambahkan.
Frankie menjelaskan, ketika memasuki tikungan, umumnya pembalap memindahkan gigi transmisi ke posisi satu atau dua. Alhasil, saat berakselerasi, tenaga mesin bisa membuat ban belakang selip.
Tahun lalu, Suzuki naik podium di sirkuit ini, berkat pembalap Alex Rins. Pada musim tahun ini, Rins sedang berjuang mempertahankan posisi tiga besar, dari ancaman pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales.
