- http://formula-1.updatesport.com
VIVAnews - Mark Webber memperingatkan timnya, Red Bull, akan tertinggal jika tak segera mengatasi problem KERS. Tim juara bertahan F1 ini memang masih bergelut dengan problem pendongkrak power mobil itu.
Meski KERS belum berfungsi, pembalap Red Bull yang juga juara dunia bertahan, Sebastian Vettel tampil apik sejak awal musim ini. Vettel memenangi dua GP awal dan finis di posisi runner up di seri 3 di China, akhir pekan lalu, di belakang pembalap McLaren Mercedes, Lewis Hamilton.
Sedangkan Webber tak kalah luar biasa. Start dari posisi 18, pembalap asal Australia ini mampu finis di posisi 3.
Tapi, Webber memperingatkan problem KERS bisa menjadi ancaman bagi timnya jika tak segera diatasi. Webber juga menyebut kebangkitan McLaren menambah ancaman itu.
"McLaren punya banyak pengalaman dengan Mercedes sejak 2009, dan mereka mampu melakukan hal luar biasa," kata Webber kepada AAP. "Artinya, kami harus lebih bekerja keras. Kami juga harus lebih cerdik dan cepat."
"Sayangnya, kami masih punya problem. Padahal, kami harus fokus mempertahankan ketahanan mobil dan konsistensi penampilan. Kami masih sangat optimistis karena punya tim yang solid di pit. Mereka harus bekerja keras lagi di GP Turki untuk mempertahankan puncak klasemen konstruktor."
Memperlambat Mobil
Webber menyebut KERS bukan hanya memperlambat mobil Red Bull. "KERS bukan hanya mempengaruhi penampilan kami, tapi juga sangat mengganggu persiapan. Mobil saya harus diset ulang empat kali pekan ini."
"Tentu, itu akan membuat saya lebih berpotensi membuat kesalahan. Ini tak mudah."
Webber selalu menggunakan KERS di tiga seri musim ini. Sedangkan Vettel sempat memasang dan mencopotnya di dua GP.
Menurut Vettel, KERS menggagalkan ia mencetak hattrick juara di GP China di sirkuit Shanghai. Bos Red Bull, Christian Horner menyebut KERS menjadi prioritas selama jeda 3 pekan ini. Hoerner yakin problem itu telah teratasi sebelum seri-seri Eropa yang dimulai di GP Turki, bulan depan.