Jelang GP F1 Eropa

Hamilton Pikir Dua Kali Menyalip Lawan

Lewis Hamilton (tengah)
Sumber :
  • AP Photo/Luca Bruno

VIVAnews - Pembalap McLaren Lewis Hamilton mengakui dirinya akan berpikir dua kali untuk menyalip di balapan Grand Prix Eropa, Minggu 26 Juni nanti. Pasalnya, Hamilton punya cerita buruk saat berusaha menyalip lawan.

Ya, Hamilton ikut terlibat dalam insiden di dua balapan terakhir yakni GP Monaco dan Kanada. Bahkan di Sirkuit Montreal, Hamilton mengancam rekan setimnya Jenson Button dalam sebuah insiden kecelakaan di lintasan.

Rentetan pengalaman buruk itu yang membuat pembalap Inggris ini pantas trauma. Namun Hamilton tetap mengaku akan tampil agresif meski harus berpikir dua kali untuk melewati pembalap lain.

"Saya lebih senang mengatakan tidak. Saya tetap ingin finish untuk tim, itu kuncinya. Karena itu saya berpikir untuk tetap tampil agresif pada balapan nanti," ujar Hamilton saat ditanya apakah dia akan lebih berhati-hati dalam balapan nanti seperti dilansir autosport.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

"Perlu berpikir sekali untuk menyalip, mungkin Anda akan berharap berpikir dua kali. Jika itu berarti Anda harus lebih berhati-hati, maka boleh lah itu. Tapi ketika saya mendapatkan kesempatan saya akan menyerang dan mencoba untuk menyalip," beber hamilton.

Meski gaya membalap Hamilton mendapat kritikan, namun bos McLaren Martin Whitmarsh mengaku tak mempermasalahkan hal itu. Ia tetap mendukung apapun langkah pembalap utamanya itu di atas lintasan sirkuit.

"Saya tidak mempermasalahkan dengan bagaimana dia balapan. Dia seorang pembalap alami, agresif, lahir sebagai pembalap dan dia akan selalu keluar dan membalap. Saya tidak ingin dia melakukan cara lain," ujar Whitmarsh.

"Dia akan belajar dari itu. Saya tidak berpikir dia butuh ajaran dari saya karena dia seorang pembalap profesional," tutup Whitmarsh.

Bule Amerika yang menganiaya pecalang di Bali ditangkap polisi

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024