- VIVAnews/Edwan Ruriansyah
VIVAnews - Kebangkitan Yamaha di dua balapan terakhir MotoGP 2011 tidak membuat rider Repsol Honda sekaligus pemuncak klasemen, Casey Stoner, panik.
Stoner bersama motor Honda RC212V yang ditungganginya sempat merajai balapan MotoGP 2011. Bahkan rider asal Australia itu sukses menjuarai empat dari enam seri awal. Tapi, semuanya berubah dalam dua balapan terakhir.
Stoner hanya menjadi pelengkap podium di dua balapan terakhir menyusul kebangkitan Yamaha. Ben Spies sukses menjadi juara di Assen di saat Stoner hanya berada di posisi kedua. Sedangkan pada balapan terakhir di Mugello Italia, Stoner menelan hasil yang menyakitkan setelah kalah dari Jorge Lorenzo dan finis di posisi ketiga.
Perlahan tapi pasti Lorenzo mendekati Stoner di puncak klasemen rider MotoGP, tapi kondisi tersebut tidak membuat Stoner panik. Juara dunia MotoGP 2007 itu menilai Yamaha tidak mengalami kemajuan yang pesat.
"Saya pikir Jorge (Lorenzo) hanya membalap dengan lebih percaya diri dan hanya itu. Saya tidak menganggap motor mereka semakin berkembang. Saya berada di belakang mereka beberapa kali dan semuanya terasa sama. Saya seharusnya bisa menang di Mugello," ujar Stoner seperti dilansir Motorcyclenews.com.
"Orang-orang tidak sabar kalau ini bukan karena motornya. Semua motor yang ada di trek punya kemampuan untuk menang. Semuanya tergantung kepercayaan diri rider setiap pekannya dan setelah motor," tutup Stoner.
Balapan selanjutanya akan berlangsung di MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, 17 Juli 2011 mendatang. Tahun lalu Dani Pedrosa (Repsol Honda) menjadi jawara di Sachsenring, disusul Lorenzo dan Stoner.
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.
