- AP Photo/David Vincent
VIVAnews - Masa depan Andrea Dovizioso dan Marco Simoncelli di Honda akan ditentukan sebelum balapan di MotoGP Indianapolis, 28 Agustus 2011. Dovizioso dan Simoncelli terancam didepak dari Honda.
Honda telah menegaskan akan mengurangi pengeluaran musim depan dan kemungkinan besar hanya akan menurunkan dua pembalap. Casey Stoner dan Dani Pedrosa berpeluang besar untuk menduduki posisi dua pembalap tersebut.
Tim utama Honda di MotoGP, Repsol Honda, saat ini memiliki tiga pembalap, Stoner, Pedrosa dan Dovizioso. Selain itu Honda juga punya tim satelit Honda Gresini dengan pembalap Simoncelli.
Bos Honda Racing, Shuhei Nakamoto, mengaku kurang puas dengan penampilan Dovizioso dan Simoncelli. Namun, Nakamoto menegaskan pihaknya akan melakukan segala cara untuk mempertahankan dua pembalap asal Italia tersebut.
"Marco tampil bagus saat kualifikasi, tapi selalu bermasalah saat balapan. Andrea berada di posisi ketiga klasemen, tapi dia belum di atas. Kami ingin kemenangan, dan saat ini mereka belum menang. Kami ingin mempertahankan mereka, meski situasinya sulit saat ini," ujar Nakamoto kepada Gazzetta dello Sport.
"Pastinya untuk departemen balap, akan ada pengurangan bujet, yang akan ditentukan September. Tapi, kami tidak bisa menunggu selama itu. Kami akan mencari kesepakatan sebelum balapan di Indianapolis. Kami akan berbicara dengan Simoncelli dan Dovizioso," lanjut Nakamoto.
Meski begitu, Honda akan tetap membangun motor untuk tim lain. Nakamoto menegaskan Gresini harus membayar jika ingin kembali menggunakan motor Honda musim depan. Nakamoto juga menilai pembalap Moto2 Stefan Bradl berpeluang membela Honda di MotoGP musim depan.
"Kami bisa memberi Gresini motor kedua, tapi mereka harus membayarnya. Secara kontrak kami harus membangun dua motor, tapi kami inginnya empat, bahkan hampir pasti lima. Motor kelima akan ditunggangi pembalap Jerman. Jika ada pihak yang meminta, kami akan membuatnya jadi enam motor," kata Nakamoto.
Mantan Direktur BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Rp7 Miliar
Mantan Direktur BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Rp7 Miliar
