- http://image.motortrend.com
VIVAnews - Insiden tabrakan Lewis Hamilton (McLaren) dengan Felipe Massa (Ferrari) di GP F1 Singapura, dua pekan lalu, berbuntut panjang. Namun, Massa mengganggap kasus tersebut sudah selesai.
Pada balapan di Sirkuit Marina Bay, 25 September lalu, Hamilton berusaha menyalip Massa di tikungan 7 lap 11, namun sayap depan mobilnya justru membentur ban belakang mobil Massa. Alhasil, kedua pembalap harus masuk pit untuk memperbaiki mobil masing-masing.
Usai balapan, Massa sempat meluapkan emosinya dengan mengklaim Hamilton harus menggunakan pikirannya saat balapan, demi menghindari kecelakaan yang merugikan pembalap lain. Kini, pembalap berkebangsaan Brasil tersebut enggan membahasnya lagi.
“Seperti yang saya katakan pekan lalu, Grand Prix Singapura sudah menjadi berita kemarin dan tidak ada alasan lagi untuk membahasnya. Bagi saya, itu sama sekali bukan hal positif,” ketus Massa melalui situs resmi Ferrari, seperti dilansir Autosport, Rabu 5 Oktober 2011.
Masalah tak berhenti sampai di situ, ketika muncul berita yang menyebutkan Rob Smedley, mekanik balapan Ferrari, sengaja memberikan instruksi pada Massa untuk ‘merusak’ balapan Hamilton. Pihak Ferrari sudah mengklarifikasi bahwa terjadi kesalahpahaman dengan kata-kata Smedley.
Massa pun memastikan, tidak ada kaitan antara insiden tabrakan dengan perintah Smedley melalui radio tim. Menurut pembalap 30 tahun ini, kejadian tersebut merupakan bagian dari dunia balap dan bisa dialami oleh siapapun.
“Lepas dari fakta bahwa saya tidak ingat apa yang Rob katakan, saya beranggapan tidak ada gunanya menciptakan masalah, kemudian berusaha menghubungkannya dengan insiden itu. Keduanya adalah dua momen terpisah dan tidak ada hubungannya satu sama lain,” jelasnya. (irb)
Situasi di Timur Tengah Memanas, RI dan China Kompak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi bersama dengan Menlu Indonesia, Retno Marsudi menekankan bahwa Indonesia dan China sepakat mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB
