- Beta The Hindu
VIVAnews - Pembalap Lotus, Karun Chandhok merasa standar tingkat keselamatan sudah di Formula One (F1) mencapai titik maksimal saat ini sehingga tidak perlu dinaikan lagi.
Banyak pihak mengimbau agar dilakukan peninjauan ulang terhadap standarisasi tingkat keselamatan di setiap ajang balap. Hal tersebut dipicu oleh dua kejadian tragis di lintasan yang merenggut nyawa dua pembalap sekaligus, Dan Wheldon dari ajang Indy Car serta Marco Simoncelli di pentas MotoGP.
Sebagai pelaku di dunia balap, Chandhok menolak jika hal semacam itu diterapkan di F1. Menurutnya standarisasi tingkat keselamatan di ajang balap jet darat sudah cukup memadai. Seandainya parameter yang sudah ada kembali dinaikan, dia takut kalau itu malah akan menjadikan balapan berjalan kurang menarik.
Chandhok juga menekankan bahwa balapan itu ibarat bermain dengan takdir. Baginya, meski setinggi apapun standar keselamatan yang diterapkan, maka risiko terburuk tetap selalu membayangi.
"Jika terlalu banyak pertimbangan keselamatan maka balapan tidak berjalan menarik. Takdir punya peran besar dalam balapan," ujar Chandhok dikutip ESPN F1, Selasa, 25 Oktober 2011.
"FIA sudah menerapkan standar keselamatan yang cukup. Tapi risiko tetap selalu ada. Lihat, banyak orang tewas di jalan juga di lintasan F1," tuntas pembalap asal India tersebut.