- JAPAN SPORT MOTOR RACING
VIVAnews - Sebastian Vettel boleh berbangga hati menyandang predikat juara dunia Formula 1 dalam dua musim berturut-turut, 2010 dan 2011. Namun, pembalap muda Jerman itu sepertinya harus berlapang dada menerima sejumlah kritikan.
Di bawah bendera Red Bull Racing, Vettel mempertahankan gelar juara setelah menguasai puncak klasemen pembalap dengan raihan 392 poin. Torehan pembalap 24 tahun itu tak terkejar oleh rival-rival terberatnya, Fernando Alonso (Ferrari), Mark Webber (Red Bull), serta duo McLaren, Jenson Button dan Lewis Hamilton.
Sepanjang musim 2011, Vettel sukses membungkus kemenangan dalam 11 seri dan 15 kali meraih pole position. Ia juga mencatatkan diri sebagai juara dunia back-to-back termuda dalam sejarah F1, mematahkan rekor Alonso yang menyabet gelar juara beruntun di musim 2005 dan 2006 bersama tim Renault.
Namun, Alonso tampaknya enggan mengamini kehebatan Vettel. Bukan semata-mata sebagai rival, pembalap berkebangsaan Spanyol itu lebih mengakui ketangguhan Lewis Hamilton saat beraksi di lintasan.
“Lewis melesat sangat cepat, agresif dan sangat fokus. Dia hanya tertarik meraih kemenangan,” ujar Alonso pada majalah Bild, seperti dikutip dari Crash, Kamis 19 Januari 2012.
Meski Hamilton hanya finis di urutan kelima klasemen akhir pembalap di musim 2011, Alonso tetap menganggap Vettel belum menyamai level pembalap yang akrab disapa The Briton tersebut.
“Sebastian belum mencapai level itu. Saya tahu, dia memang dua kali juara dunia, tapi levelnya masih di bawah Lewis,” tegas pembalap yang sempat membela McLaren bersama Hamilton ini.
Sejak meraih gelar juara dunia back-to-back, lima tahun lalu, Alonso hingga kini belum merengkuhnya lagi. Sedangkan Hamilton sempat menasbihkan diri sebagai juara dunia F1 pada 2008 lalu. (irb)