- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Pembalap legendaris F1, Mika Hakkinen ragu Lewis Hamilton bisa memenuhi target yang ditetapkan tim musim 2013. Mengacu dari hasil uji coba pramusim, Hakkinen pesimistis Hamilton bisa mendapatkan hasil menjanjikan bersama Mercedes GP.
Dalam sesi tes pramusim hari ke-4 di Jerez, pembalap asal Inggris itu hanya sanggup berada di peringkat 5 dengan waktu 1 menit 19,805 detik. Dia harus mengakui keunggulan pembalap baru Williams F1, Esteban Gutierrez di posisi 4. Nasib sial juga sempat menimpa Hamilton. Dia mengalami insiden di uji coba pada 6 Februari 2013.
Rangkaian hasil negatif itu membuat Hakkinen merasa Hamilton akan sulit bersaing di Mercedes. Di mata Hakkinen, Mercedes melakukan perjudian besar merekrut Hamilton.
"Saya tidak melihat Hamilton telah menggali potensi kekuatan mobil 100 persen," kata mantan pembalap asal Finlandia itu dikutip dari Autosport.
Menurut Hakkinen, Hamilton salah mengambil keputusan membela Mercedes. Juara dunia 1998 dan 1999 itu memprediksi, McLaren bakal lebih kuat di musim 2013.
"Saya memiliki firasat, McLaren berada dalam bentuk terbaik musim ini. Mereka telah menunjukkan indikasi itu di Jerez," kata pembalap yang kini berusia 44 tahun itu.
"Sejauh ini, Mercedes belum menunjukkan kecepatan seperti harapan semula di Jerez. Saya kira, mereka sulit bersaing pada musim 2013," ujar Hakkinen menambahkan.
Sementara itu, pandangan berbeda dilontarkan David Coulthard. Menurut rekan satu tim Hakkinen di McLaren itu, Mercedes memiliki potensi meramaikan persaingan F1 musim 2013. Coulthard punya keyakinan, Mercedes memiliki mesin yang mampu bersaing dengan tim papan atas seperti Ferrari dan Red Bull.
"Terlebih mereka memiliki sumber daya berkualitas. Jika mereka memiliki paket aerodinamika bagus, tidak ada alasan bagi Hamilton tidak bisa bersaing merebut gelar juara."
Optimisme Coulthard bahwa Mercedes bisa unjuk gigi musim ini tidak hanya sampai di situ. Mantan pembalap yang kini menjadi komentator F1 di BBC itu menilai, Mercedes telah membangun dasar mobil yang canggih.
"Mereka jalan di arah yang benar saat membuat mobil. Mereka selalu mengamati apa yang tim lain lakukan setelah beberapa tahun tanpa gelar," tuturnya. (one)