Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Pembalap Mercedes Nico Rosberg akan menggunakan mesin keempat, atau kesempatan pergantian terakhir yang bebas dari penalti, dari sesi latihan pembukaan di Singapura.
Dilansir dari
Sky Sports News , Jumat, 18 September 2015, mesin baru yang digunakan Rosberg akan menjadi peningkatan spesifikasi, yang telah lebih dulu digunakan rekan satu timnya, Lewis Hamilton, untuk meraih kemenangan di Monza.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Catatan Krusial Kiprah Rio Haryanto di Formula 1
Dilansir dari
Baca Juga :
Menjauh dari Rosberg, Hamilton Puas
Rosberg telah menggunakan unit baru itu dalam latihan, tapi persoalan reliabilitas memaksanya kembali menggunakan unit lama, untuk kualifikasi dan lomba yang akhirnya tidak dapat dia menangkan.
Persoalan Rosberg dengan unit mesin yang baru di Italia, tidak secara langsung terkait dengan mesin, namun adanya kebocoran dalam sistem pendinginan. Belum jelas apakah mesin itu masih dapat digunakan.
Sementara Hamilton masih memiliki satu unit baru untuk digunakan musim ini. Rosberg tahu mesinnya mungkin harus diperbaiki, untuk bisa digunakan lebih panjang dari yang direncanakan sebelumnya atau terancam penalti.
Saat ini pembalap Jerman itu masih membuntuti Hamilton dengan selisih 53 poin, yang artinya membuat dua kemenangan belum cukup untuk membuatnya menggantikan posisi Hamilton.
Tapi Rosberg mengaku belum mau menyerah dalam perebutan titel juara dunia musim ini. "Saya memiliki kesempatan. Anda dapat tetap meyakininya atau tidak, dan saya telah memilih untuk yakin," ucapnya.
"Juga dalam sejarah semua hal bisa terjadi di sport, jadi saya akan terus berusaha. Menggunakan mobil yang kami miliki, mungkin untuk memenangkan setiap lomba," katanya. Tapi Rosberg mengakui, Mercedes akan mendapat tantangan berat di Singapura.
Sirkuit Marina Bay dianggap banyak tim, sebagai kesempatan terbaik untuk bertarung mengandalkan pengalaman dan kemampuan pembalap, untuk menyaingi superioritas mesin Mercedes.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Rosberg telah menggunakan unit baru itu dalam latihan, tapi persoalan reliabilitas memaksanya kembali menggunakan unit lama, untuk kualifikasi dan lomba yang akhirnya tidak dapat dia menangkan.
