Netizen Tuntut Direktur MotoGP Cabut Penalti Rossi

Marc Marquez (depan) dan Valentino Rossi.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez
- Lebih dari 130 ribu netizen telah menandatangani petisi, yang ditujukan pada direktur balap MotoGP Mike Webb. Mereka menuntut dikembalikannya integritas MotoGP dan pencabutan penalti terhadap Valentino Rossi.

Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria

"Integritas MotoGP jatuh dalam aib. Anda membiarkan taktik balap yang kotor dengan menghukum Valentino Rossi," tulis Nicholas Davis dari Inggris, pembuat petisi melalui situs
Menjadi Favorit Juara, Marquez Enggan Sesumbar
change.org pada Senin 26 Oktober 2015.


Menurut Nicolas, Webb telah mendukung pelecehan dan sabotase Marc Marquez kepada Rossi. "Pada saat yang sama, Anda juga membiarkan Jorge Lorenzo menyalip Rossi saat bendera kuning, tanpa menjatuhkan penalti (pada Lorenzo)."


Ratusan ribu netizen sepertinya mendukung tudingan Nicolas, bahwa para petinggi MotoGP memiliki agenda yang mengkhianati para pembalap dan suporter, yang berharap perlombaan berjalan pantas dan bersih.


Pernyataan dalam petisi juga disampaikan dalam bahasa Spanyol, seolah mengisyaratkan sindiran pada dugaan adanya konspirasi antarpembalap Spanyol. Ada tudingan bahwa Marc Marquez berusaha menjegal Rossi, untuk membantu Jorge Lorenzo.


Pembalap Honda asal Spanyol itu sudah kehilangan harapan untuk meraih juara dunia musim ini. Namun, Lorenzo masih punya peluang, dengan poin yang hanya sedikit terpaut dari Rossi, rekannya dari Movistar Yamaha.


Rossi sebelumnya menyatakan tuduhannya bahwa Marquez berusaha membantu Lorenzo dalam kualifikasi. Marquez dan Lorenzo berasal dari tim yang berbeda, tetapi negara yang sama, yaitu Spanyol.


Saat balapan di Grand Prix Malaysia, Minggu 25 Oktober, Marquez beberapa kali saling salip dengan Rossi. Pembalap Spanyol itu diduga sengaja memperlambat kecepatan motornya, setiap kali berhasil menyalip Rossi.


Insiden 'tendangan' Rossi yang membuat Marquez terjatuh, dinilai tidak pantas. Tapi MotoGP semestinya juga menyelidiki, dugaan adanya taktik kotor untuk menjegal Rossi dalam upayanya merengkuh titel juara ke-10. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya